Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Hanya dengan Mendengar, Gadis Tuna Netra Ini Hafal Alquran Sejak Kelas 5 SD

Ayu yang kini duduk di bangku kelas kelas 3 SMPLB Aisyiyah Ponorogo itu tidak hanya fasih membaca kita suci, namun juga mampu menghafalnya.

Editor: M Iqbal
Kompas.com/M.Agus Fauzul Hakim
Ayu Fajar Lestari, gadis tuna netra yang hafal Alquran 30 juz sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KEDIRI - Alunan suara ayat suci Alquran terdengar sayup-sayup dari dalam sebuah rumah. Semakin didekati, suara itu kian lantang namun merdu.

Rupanya suara itu berasal dari seorang gadis yang tengah melafal alquran di ruang tengah rumah sederhananya.

Gadis itu adalah Ayu Fajar Lestari (17), warga Gang V Nomor 1 Bandar Kidul, Kota Kediri, Jawa Timur. Tampilan kitab alquran yang dibacanya nampak berbeda dengan alquran biasa.

Bagi orang awam, terlihat jelas tidak ada sama sekali guratan tinta pada lembaran-lembarannya. Itu karena Ayu menggunakan alquran versi cetak braile, yang dikhususkan untuk para penyandang tuna netra.

Hal itu karena Ayu mengalami kebutaan sejak lahir.

Ayu yang kini duduk di bangku kelas kelas 3 SMPLB Aisyiyah Ponorogo itu tidak hanya fasih membaca kita suci, namun juga mampu menghafalnya.

Dia hafal di luar kepala 30 juz lengkap beserta nama surat, jumlah ayat, maupun tempat turunnya surat.

"Ini masih mempelajari asbabun nuzul atau sebab turunnya surat," ujar Ayu saat ditemui di rumahnya, Jumat (24/3/2017).

Putri pasangan Muhammad Rokim dan Lilik Yulaikah ini bahkan sudah hafal alquran sejak duduk di bangku kelas 5 SD. Yaitu saat masih bersekolah di SDLB Bhakti Pemuda yang ada di Tamanan Kota Kediri.

Sebelumnya, sejak masih berusia 2 tahun, ibunya membiasakannya membacakan surat-surat pendek dari alquran. Saat itu ibunya juga kaget karena ternyata Ayu dengan cepat mampu menghafalnya.

"Anaknya memang diberkahi mempunyai ingatan kuat," ujar Lilik Yulaikah yang berprofesi sebagai penjual nasi goreng bersama suaminya ini.

Menginjak usia 3 tahun, pengasuhannya dilakukan oleh Siti Zubaedah, neneknya.

Oleh neneknya ini, Ayu secara rutin dibacakan ayat per ayat dalam alquran. Dan tidak lama kemudian, Ayu mampu menghafal keseluruhan isi kitab suci umar Islam itu.

Kelebihannya itu telah menghantarnya mencapai prestasi. Belasan piala penghargaan telah dia raih dalam kegiatan seperti tilawatil quran hingga qiroah atau seni suara baca alquran baik tingkat lokal maupun regional.

Dia juga kerap diundang dalam acara-acara tertentu untuk membacakan alquran.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved