Penjara Belanda di Benteng Hulu Siak Tak Terawat Lagi
Di dinding bagian luar, terpampang kertas peringatan agar bangunan itu tidak dirusak. Sebab, bangunan Belanda
Penulis: Mayonal Putra | Editor:
lihat foto
Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Mayonal Putra
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Penjara Belanda di kampung Benteng Hulu, kecamatan Mempura, kabupaten Siak tampak tak terawat lagi.
Bangunan beratap tinggi itu tampak kian horor. Saat berkunjung ke sana, suasana terasa mencekam.
Cat pada dinding yang mengelupas membuat gedung tampak seram. Atap genteng yang bolong, dan rumput yang sudah menjalar ke bagian dinding.
Halamannya jangan ditanya, rerumputan liar tumbuh di sana -sini. Lorong-lorong bagian dalam pun sangat kotor. Penciuman langsung disergap bau pesing.
Di dinding bagian luar, terpampang kertas peringatan agar bangunan itu tidak dirusak. Sebab, bangunan Belanda itu sudah menjadi cagar budaya.
Penjara ini berada di samping kantor Koramil 03 Siak Sri Indrapura, tepian sungai Siak. Keliling bangunan berpagar besi.
Biasanya, pemuda sekitar bergotong royong untuk membersihkan penjara itu.
Warga menyebut, bangunan itu menjadi bukti sejarah bahwa Belanda pernah membangun peradaban di Benteng Hulu.
"Kita berharap pemerintah mempugar bangunan itu, biar benar-benar menjadi cagar budaya, dan bisa dikunjungi masyarakat," kata Saudin, warga setempat, Rabu (12/4/2017).
Sebelumnya, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Siak Kadri Yafis mengatakan, status bangunan masih berada pada institusi TNI. Rencananya akan membuat kerja sama dengan pihak berwewenang agar bisa ditangani bidang kebudayaan dinas yang ia pimpin.
"Kita akan upayakan, agar bisa bekerja sama dengan institusi TNI. Sehingga bangunan bisa kita pugar, dan manfaatkan untuk caar budaya," kata dia. (*)
