Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Siak

Gara-gara Sepotong Nenas, Adik Tikam Perut Kakak Hingga Usus Terburai

Ia gemetar melihat anaknya Ramadan Sinaga yang berlumuran darah dengan usus yang terburai. Nurhayati berteriak

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Muhammad Ridho
ILUSTRASI 

Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Mayonal Putra

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Nurhayati Br Nainggolan terbangun dari tidurnya, Sabtu (17/6/2017) pukul 00.30 WIB. Ia terkejut kala mendengar teriakan anaknya, Ramadan Sinaga dari ruang tamu rumah.

Nurhayati segera mendekati jeritan itu. Ia gemetar melihat anaknya Ramadan Sinaga yang berlumuran darah dengan usus yang terburai. Nurhayati berteriak dan memberitahun kepada suami dan tetangganya.

Suami dan tetangganya berupaya membawa korban ke Klinik HMC Simpang Libo Baru Kelurahan Kandis Kota. Namun satang, nyawa korban sudah tak tertolong lagi. Sementara tidak ditemukan benda tajam di lokasi Ramadan Sinaga tidur.

Kapolres Siak AKBP Restika Pardamean Nainggolan membenarkan peristiwa tersebut. TKP berada di rumah orangtua korban, Pondok 2 Devisi IV Kampung Libo Jaya, Kecamatan Kandis, kabupaten Siak. Korban merupakan warga Kandis yang lahir 22 Januari 1998 dan masih berstatus pelajar.

Dari penyelidikan yang dilakukan, sehari sebelum kejadian Ramadan Sinaga berkelahi dengan saudara kembarnya Ramanah Sinaga. Perkelahian itu dipicu karena Ramanah memakan sepotong buah nenas korban. Sejak kejadian itu, Ramanah pergi dari rumah.

"Kemudian Ramanah ditangkap tim keamanan di lokasi Pabrik Kelapa sawit PT. SSA, Km 16 Libo Jaya, kecamatan Kandis. Kemudian, baru diserahkan kepada kita," kata dia.

Ramanah memang mengaku telah menusuk perut abangnya tersebut saat korban tertidur di ruang tamu rumah orangtuanya.

"Melihat abang tersangka sudah tertidur pulas di ruang tamu, muncul niat tersangka untuk membunuh korban. Dan tersangka pergi mengambil 1 buah pisau warna silver dengan panjang 30 cm dan gagang dari besi warna silver yang sengaja disembunyikannya di tumpukan karung goni belakang rumah," terang dia.

Diketahui pisau tersebut dibeli Ramanah 1 minggu lalu dari penjual barang harian keliling. Gunanya memang untuk melawan korban apabila terjadi perkelahian lagi. Sebab, antara korban dan tersangka memang sering berkelahi.

Pada pukul 00.15 WIB, tersangka a kembali ke ruang tamu lalu menusukkan ujung pisau tersebut ke perut korban dari arah atas ke bawah sebanyak 1 kali. Sehingga tubuh korban tersentak kemudian tersangka langsung melarikan diri kearah belakang rumahnya dan menyembunyikan pisau tersebut ke tumpukan sampah pelepah sawit.

Selanjutnya tersangka melarikan diri dengan berjalan kaki menelusuri jalan aspal lintas Libo - Waduk hingga sejauh kira -kira 15 km. Tersangka kemudian masuk kedalam hutan hingga tersesat di seputaran pabrik kelapa sawit PT. SSA Kandis.

Sesaat setelah kejadian pembunuhan tersebut, Polsek Kandis melakukan pengejaran terhadap pelaku dan memberitahukan kepada warga sekitar tentang ciri -ciri tersangka.
Pada pukul. 15.00 WIb tersangka diamankan oleh Satpam PT SSA karena curiga melihat tersangka keluar dari dalam hutan dalam kondisi pucat dan kelelahan.

Selanjutnya Satpam memberitahukan hal tersebut ke Bhabinkamtibmas Libo Jaya. Bhabinkamtibmas bersama -sama dengan petugas Polsek Kandis merapat ke Pos Satpam. Dipastikan bahwa laki laki yang di amankan tersebut adalah pelaku pembunuhan berencana terhadap abangnya sendiri. (*)

SUBSCRIBE Youtube: Tribun Pekanbaru,

LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru,

FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved