Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Wanita ini Aneh Saat Rasa Saladnya Sedikit Aneh, Ternyata ada Sesuatu yang Menjijikkan di Sana

Seorang wanita merasa jijik setelah menemukan binatang ini disaladnya saat makan di sebuah restoran

Penulis: | Editor:
yelp/shawna
Seorang wanita protes karena Di dalam Saladnya ada kodok bayi yang mati 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang wanita merasa jijik setelah menemukan seekor kodok mati di saladnya di restoran pizza California.

Dilansir dari DailyMail Shawna C memposting makanan penutup menjijikkan itu pada 14 Juni yang menggambarkan pengalaman bersantap yang memuakkan yang dia alami di BJ's Restaurant & Brewhouse di Covina Barat.

Dia menulis: 'Saya kira-kira sudah empat kali gigitan di makanan dan saya melihat rasanya sedikit berbeda.'

"Kupikir mungkin saus peternakan itu sedikit pahit dan setelah mencampur saladnya lagi, aku menemukan seekor kodok bayi yang mati."

Dia kemudian memprotes makanan itu kepada pihak restoran
Dia kemudian memprotes makanan itu kepada pihak restoran

"Ya, saya bilang KODOK! Saya tidak pernah mengalami apapun dalam hidup saya seperti itu. '

Manajer restoran menawarkan untuk menebus makanannya saat Shawna menceritakan apa yang terjadi.

Tapi dia Shawna , dan mengatakan bahwa mereka tidak akan makan di sana lagi.

"Dia menjelaskan bahwa ada produk yang dihasilkan berasal dari vendor tapi bukankah mereka mencuci sayuran sebelum disajikan? ungkap Shawna.

Dia mengatakan kepada pihak restoran bahwa katak ini bisa mengandung salmonella dan siapa yang tahu berapa lama ia sudah mati saat produksi.

Kodok itu terlihat masih bayi, dan diduga dapat berdampak buruk kepada kesehatan
Kodok itu terlihat masih bayi, dan diduga dapat berdampak buruk kepada kesehatan

Shawna juga mengatakan dia masih harus membayar minuman mereka yang terdiri dari tiga gelas bir.

Shawna sangat marah karena harus membayar minumannya selain harus mencari tempat baru untuk makan.

Krysteen Romero, General Manager BJ's Restaurant & Brewhouse, melihat pos tersebut dan menanggapinya pada 22 Juni.

Mereka meminta maaf karena gagal menangani situasi tersebut pada waktu yang tepat.

"Kami mengambil situasi seperti ini dengan sangat serius dan telah meluncurkan penyelidikan internal termasuk diskusi dengan pemasok dan distributor kami," katanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved