Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pria Tua ini Gunakan Lintah Untuk Obati Matanya yang Buta, Simak Penjelasannya

Marcia membantu meletakkan lintah itu di wajahnya selama satu jam, dengan harapan agar air liur lintah akan membantu mengembalikan kesehatan ke matany

Penulis: | Editor:
AP
Pria ini menjalani pengobatan dengan lintah karena mengalami kebutaan setelah mendapat serangan dari anaknya 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang pengacara berharap bahwa pengobatan dengan lintah pengisap darah akan membantu mengembalikan penglihatannya setelah anaknya penderita skizofrenia tersebut membutakannya dalam sebuah serangan.

John Dunlap (80) menaruh kepercayaannya pada perlakuan eksperimental yang mengharuskannya melampirkan beberapa lintah di sekitar matanya sehingga suatu hari dia bisa melihat lagi.

Dilansir dari DailyMail pengacara dari Memphis memulai terapi aneh itu setelah anak bipolar dan schizophrenic Andrew (41) diduga menyerang Dunlap dan membutakannya pada tahun 2015.

Dengan bantuan istrinya, Marcia, (digambarkan bersama-sama) Dunlap membuat lintah di wajahnya selama satu jam, dengan harapan agar air liur lintah akan membantu memulihkan kesehatan ke mata yang buta.
Dengan bantuan istrinya, Marcia, (digambarkan bersama-sama) Dunlap membuat lintah di wajahnya selama satu jam, dengan harapan agar air liur lintah akan membantu memulihkan kesehatan ke mata yang buta.

Dengan bantuan istrinya, Marcia membantu meletakkan lintah itu di wajahnya selama satu jam, dengan harapan agar air liur lintah akan membantu mengembalikan kesehatan ke mata yang buta.

Butanya Dunlap diduga saat anak laki-lakinya yang sakit mental menyerangnya di rumahnya di Southwind, Tennessee, pada Mei 2015.

Andrew didakwa dengan percobaan pembunuhan dan serangan dalam rumah tangga setelah dia menolak pengobatannya dan mendorong Dunlap menuruni tangga, sebelum melompat ke atas dan mencungkil matanya.

Andrew tetap di penjara saat ia menunggu persidangan.

Setelah serangan tersebut, Dunlap ditinggalkan dengan mata kanan buatan dan dibutakan di sebelah kirinya, karena saraf optik yang terputus.

Pengobatan lintah bekerja melalui air liurnya yang memiliki banyak enzim yang berfungsi untuk memulihkan jaringan mata Dunlap. Marcia membawa lintah tersebut untuk perawatan suaminya
Pengobatan lintah bekerja melalui air liurnya yang memiliki banyak enzim yang berfungsi untuk memulihkan jaringan mata Dunlap. Marcia membawa lintah tersebut untuk perawatan suaminya

"Saya kira beberapa orang mungkin merasa dunia telah berakhir untuk mereka, tapi ternyata tidak." ungkapnya.

Dunlap memulai pengobatan pertama terapi itu pada bulan Desember dan telah menjalani proses sekitar 60 kali, setiap kali berlangsung hingga satu jam.

Pada saat sejak perawatan pertamanya, mata kiri Dunlap mulai kembali ke bentuknya yang normal dan digambarkan membaik.

Marcia membantu suaminya dengan menempatkan tujuh sampai delapan lintah di sekitar matanya hampir setiap malam selama putaran terapi.

Lintah tetap di wajahnya sampai mereka menjadi begitu penuh dengan darah sehingga jatuh, sebuah proses yang bisa memakan waktu 45 sampai 60 menit.

Meskipun beberapa dokter mata memberi Dunlap hasil suram, seorang dokter yang berbasis di Los Angeles memberi harapan pada lansia dengan terapi sel induk eksperimental.

Dunlap berkata kepada surat kabar setempat pada awalnya dokter itu menjelaskan  dia bukan dokter mata dan bukan ahli bedah mata tapi dia sukses dengan sel induk dalam mengobati kebutaan secara eksperimental. 

Pengobatan lintah bekerja melalui air liur cacing, yang memiliki banyak enzim yang berfungsi untuk memulihkan jaringan mata Dunlap.

Dikutip dari Commercial Appeal air liur yang tertinggal dari lintah meningkatkan suplai darah ke mata, memberi makan jaringan mata dan membangkitkan saraf optik di kedua mata.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved