Ketua DPD Tak Mau Dikasih Gedung Kura-kura Senayan, Ini Alasannya
Dikutip dari Wikipedia, gedung yang pembangunannya mulai tahun 1992 dan rampung tahun 1997
TRIBUNPEKANBARU.COM - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Oesman Sapta Odang menolak saat ditanya kesediaannya menggunakan Gedung Nusantara I tempat anggota DPR bekerja.
DPR berencana membangun gedung baru, lantaran yang saat ini dinilai sudah tak laik dan tidak mampu menampung anggotanya. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengusulkan supaya gedung yang memiliki 24 lantai itu digunakan untuk DPD.
"Masa miring mau dikasih ke DPD. Enak aja," kata pria yang akrab disapa Oso itu kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/8/2017).
Dikutip dari Wikipedia, gedung yang pembangunannya mulai tahun 1992 dan rampung tahun 1997 mengalami kemiringan 7 derajat. Ketua Umum Partai Hanura ini mengaku sudah mengajukan usulan pembangunan gedung baru.
"DPD mau gedung baru. Kita sudah mengusulkan. Kenapa pakai bekas-bekas, sih. Ya kasih DPD yang baru lah," ujarnya.
Oso bahkan menyebut sudah berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo. Responsnya pun cukup bagus.
"Kami udah ngajuin hampir dua bulan yang lalu. Insya Allah, responnya Insya Allah, karena kita kan enggak tahu apa yang ada di pikiran Presiden. Tapi kalau kelihatan jawaban senyum-senyum, tanda-tanda," ucapnya sambil tertawa.
Anggaran yang diajukan, kata Oso, tak banyak, tidak mencapai Rp 1 triliun. Namun, tinggi gedungnya mencapai 20 lantai.
"Enggak banyak. Kalau kita paling-paling enggak sampai Rp 1 triliun lah. Tapi sudah memenuhi kepentingan semua DPD. Blue print sudah ada, 20 lantai," jelasnya.
Saat ditanya lokasi yang bakal diajukan untuk gedung baru tersebut, dia mengarahkan tangannya menunjuk ke lokasi belakang Gedung Kesekjenan dan samping lobi Gedung Kura-kura.
"Sudah, kan sudah ada lahannya, di belakang ini. Bisa juga di situ, kita minta di sana. Tapi tergantung setneg mau kasih yang mana," paparnya.
Pada masa kepemimpinan Irman Gusman, DPD sempat mewacanakan berkantor di kawasan yang saat ini menjadi kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Hal tersebut menyusul adanya rencana pembangunan perpustakaan, museum, dan pusat penelitian di Kompleks Parlemen, Senayan.
Alasan dari digunakannya Gedung Kemenpora untuk menjadi kantor DPD, karena letaknya yang masih berada di kawasan Kompleks Senayan.
"Kemenpora itu nanti diberikan dan akan ditempati DPD," ucap Wakil Ketua DPR Agus Hermanto beberapa waktu lalu.
Agus menjelaskan, gedung DPD yang saat ini berada di dalam kompleks parlemen akan digunakan untuk para tenaga ahli anggota Dewan yang memang masih kekurangan gedung. Oleh sebab itu, Agus memastikan gedung baru tersebut bukan untuk para anggota dewan.
"Jadi pembangunan gedung baru khusus untuk museum dan perpustakaan," terangnya. (*)
Berita ini sudah terbit di Warta Kota dengan judul Gedung Bekas DPR Bakal Dipakai DPD, Oso: Masa Miring Mau Dikasih DPD, Enak Aja
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/oesman-sapta-odang-okk_20161220_175030.jpg)