Ini Dia JCH Rohul yang Dirawat di Rumah Sakit Fadh Madinah
Seorang Jemaah Calon Haji (JCH) asal Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) harus dirawat di Rumah sakit Fadh Madinah.
Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Ariestia
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Donny Putra
TRIBUNPEKANBARU.COM, PASIRPANGARAIAN - Seorang Jemaah Calon Haji (JCH) asal Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) harus dirawat di Rumah sakit Fadh Madinah.
Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag), H. Syahrudin S.Ag, M.Sy, mengungkapkan, JCH atasnama Rostiana Yunus binti M Yunus harus dirawat di Rumah sakit karena mengidap sesak nafas.
Ia mengatakan, Rostiana sudah mengalami sesak nafas setibanya di Madinah, Arab Saudi, dan langsung dirawat di Rumah Sakit King Fahd Madinah.
Lebih lanjut dijelaskanya, setelah agak sembuh, Rostiana sempat dikembalikan ke Kantor Kesehatan Haji Indonesia atau KKHI, namun penyakitnya kambuh lagi dan kembali dirujuk ke RS King Fahd Madinah sampai hari ini, sehingga tidak bisa ikut melaksanakan ibadah haji ke Kota Mekkah.
"Satu JCH yang sakit ini masih tinggal di Madinah sampai sekarang ini," katanya, Jumat (25/8/17), saat ditemui dikantornya, Komplek Bina Praja.
Syahrudin menuturkan, meski tidak bisa mengikuti ibadah haji seperti JCH lain, Rostiana tetap melaksanakan ibadah haji digantikan petugas haji yang sudah ditunjuk oleh pemerintah.
Dijelaskanya, awalnya ada 445 JCH Rohul yang menunaikan ibadah haji. Namun, ada 2 JCH asal Kecamatan Rambah Samo yang mendapatkan kursi tambahan, tergabung di Kloter 26 bergabung dengan JCH asal Provinsi Kalimantan Barat.
Diterangkanya, sejauh ini, 446 JCH Rohul yang sehat sedang menunggu pemberangkatan dari Mekkah ke Arafah.
"Pada 30 Agustus mereka sudah berangkat ke Arafah sebagai puncak ibadah haji di jabbal rahmah yang merupakan tempat pertemuan Nabi Adam dan Hawa," ungkapnya.
Syahrudin mengaku, agar seluruh JCH Rohul tetap sehat dan fit. Jauh-jauh hari pihaknya sudah meminta Ketua Kloter untuk tidak memporsir mereka dengan ibadah sunnah, hanya melaksanakan salat wajib saja di Masjidil Haram.
Terlebih, tambah Syahrudin, pada puncak ibadah haji yang jatuh 31 Agustus 2017, JCH bakal memerlukan banyak tenaga, sehingga harus fit.
"Kita menganjurkan JCH Rohul yang sedang melaksanakan ibadah haji untuk banyak meminum air putih atau air zam-zam biasa, bukan air zam-zam dingin," pungkasnya. (*)