Misteri Pembunuhan di Rengat
Simpan Dendam, Um Mengaku Terpaksa Tikam Korban, Gara-gara Sering Diejek dengan Kata-kata Ini
Terduga berinisial Um ini ternyata juga masih berusia 17 tahun.Ia kesal bahkan menyimpan dendam terhadap korban sejak tahun 2013 lalu.
TRIBUNPEKANBARU.COM, RENGAT - Kurang 1 x 24 jam, polisi dari Polres Indragiri Hulu berhasil mengamankan terduga pelaku pembunuh Pu (16), remaja yang ditemukan tewas di trotoar Lapangan Hijau, Rabu (23/8) lalu.
Terduga berinisial Um ini ternyata juga masih berusia 17 tahun.
Sering diganggu dan diejek menjadi alasan kenapa Um tega menghilangkan nyawa Pu.
Ia kesal bahkan menyimpan dendam terhadap korban sejak tahun 2013 lalu. Pengakuan itu disampaikan saat diperiksa polisi yang menangkapnya.
Kapolres Inhu, AKBP Arif Bastari menerangkan, Um mengaku baru mengenal Pu tahun 2013 lalu.
Awal mula permasalahan di antara kedua remaja itu dikarenakan Um pernah menendang Pu saat bermain sepeda.
Hal itu berbuntut panjang, hingga Pu mulai mengeluarkan kata-kata ejekan kepada Um.
Baca: Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Trotoar, PU Diduga Dibunuh Karena Dendam
Baca: Mengerikan, Ini Penuturan Saksi Mata Tragedi Kecelakaan Maut yang Tewaskan Satu Keluarga

Pengakuan Um, dirinya sering disebut miskin. Bahkan kata-kata yang paling membuatnya jengkel adalah ketika Pu menyebut orangtua Um kelainan jiwa alias gila.
"Saya sakit hati, waktu itu kami sempat berkelahi namun dilerai sama kawan-kawannya," kata Um di hadapan polisi, Kamis (24/8).
Tak berhenti di masalah itu saja, Um menjelaskan bahwa Pu masih sering menganggu dan mengejeknya.
"Selama ini saya berusaha menghindar supaya jangan berkelahi dengan dia," kata Um.
Hingga pada malam kejadian perkelahian mencapai puncaknya.
Keduanya bertemu secara tidak sengaja di lokasi tempat berjualan buah di sekitar areal Lapangan Hijau, Rengat.