Riau
Lima Daerah di Riau Ini, Sudah Gratiskan Pendidikan Setingkat SMA
Sehingga tahun ini masih lima daerah tersebut yang siswanya masih bisa menikmati pendidikan tanpa uang sekolah
Penulis: Alex | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Alexander
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU – Sebagian besar siswa tingkat SMA di Riau masih belum bisa menikmati sekolah gratis selama tahun 2017 ini.
Hal ini dikarenakan, anggaran Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) masih sama pola pengalokasiannya seperti tahun sebelumnya.
Ada pun daerah yang masih tinggi pengalokasian dana Bosda tersebut di antaranya tetap lima daerah sebelumnya, yakni, Kampar, Kuantan Singingi, Siak, Bengkalis, dan Pelalawan.
Baca: VIDEO: Kasir Dilang Gesek Kartu Kredit 2 Kali, Ini Risiko Alasanya?
Sehingga tahun ini masih lima daerah tersebut yang siswanya masih bisa menikmati pendidikan tanpa uang sekolah.
Ketua Komisi V DPRD Riau, Aherson mengatakan, masih belum ratanya pengalokasian tersebut dikarenakan penghitungan dana Bosda tersebut masih menggunakan rumusan lama, ketentuan dan aturan yang digunakan sebagai rujukan juga masih yang lama, walau pun pendidikan untuk tingkat SMA sudah berpindah ke provinsi.
“Anggaran 2017 ini dibuat pada tahun 2016 lalu, saat itu kita masih memakai aturan yang lama dan menggunakan rumusan yang sebelumnya untuk pengalokasian, karena saat itu masih masa transisi perpindahan kewenangan pendidikan SMA dari kabupaten/kota ke provinsi,” kata Aherson kepada Tribun, Kamis (7/9/2017).
Baca: CPNS 2017, BKKBN Buka Penempatan Riau, Ini Formasinya
Ketika wacana sekolah gratis muncul, sebagian daerah menurut Aherson merasa mampu untuk mengalokasikan dana Bosda tersebut, sehingga dalam penghitungan saat ini masih tetap kelima daerah tersebut yang memiliki dana Bosda yang mencukupi.
“Nantinya kita akan menggunakan rumusan baru, sehingga semua sekolah tingkat SMA kedepannya diharapkan tidak ada lagi pembayaran uang sekolah dalam bentuk apa pun, mudah-mudahan anggaran kita mencukupi,” ulasnya.
Politisi Demokrat ini menjelaskan, untuk pemerataan dana Bosda tersebut, menurutnya pihaknya sudah mulai merancang penghitungan dengan Dinas Pendidikan Provinsi Riau, sehingga untuk tahun 2018 nantinya, diharapkan anggaran dana Bosda tersebut mencukupi untuk disamaratakan pembagiannya, dan tentunya tetap dengan menghitung jumlah murid dan sekolah masing-masing daerah.
“Sekarang sedang dimaping semuanya. Kita hitung jumlah anak dan sekolah di masing-masing daerah. Kita sudah membahas hal ini dengan dinas beberapa kali, agar kedepannya kita bisa membebaskan murid dari uang sekolah,” imbuhnya. (*)