Kampar
Gebrak Ala Sekda Yusri, Punya Potensi Hingga Rp 40 Miliar Sektor Ini Jadi Perhatian Pemkab Kampar
Sebelumnya, pertanyaan ini tak dapat dijawab Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah, dan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Nando
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Di meja kerjanya penuh dengan berkas, Senin (2/10/2017) malam.
Sekretaris Daerah Kampar, Yusri masih harus menyelesaikan beberapa administrasi saat ditemui di ruangan kerjanya.
Ia baru saja memimpin rapat Porprov.
Baca: Siapkan Berkas Lamaran Anda, Besok 4 Oktober Pekanbaru Job Expo 2017 Digelar
Baca: Puluhan Titik Panas Mulai Terdeteksi di Sumatera, Ini Jumlah Temuan di Riau
Kemudian menerima sejumlah tamu yang tak lain bawahannya di ruang kerjanya, Lantai II Gedung Kantor Bupati.
Lalu membereskan satu per satu berkas bersama seorang staf.
"Nanti kita lanjut ya dek," kata Yusri kepada stafnya ketika menerima Tribunpekanbaru.com malam itu.
Pertanyaan pembuka yang dia jawab, ihwal langkah Pemerintah Kabupaten Kampar "menghidupkan" Taman Rekreasi Stanum Bangkinang.
Kini Stanum banyak kemajuan.
Baca: Alasan Catalunya Ingin Merdeka dari Spanyol, Ini yang Sebenarnya
Baca: Foto yang Diunggah Syahrini Ini Jadi Gunjingan: Nggak Sopan, Kelihatan Tuh!
Pembenahan dimana-mana.
Bahkan sudah dapat melayani pengunjung.
Biaya untuk itu semua bersumber dari tanggung jawab sosial perusahaan atau Coorporate SocialResponsibility.
Bupati membentuk Satuan Tugas untuk menangani Stanum.
Pertanyaannya, apa dasar CSR bisa disasarkan untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) seperti Stanum?
Baca: Nafa Urbach Tancap Gas, Baru Cerai Langsung Syuting
Baca: Elektabilitas Jokowi Tergerus, Ini Diduga Penyebabnya
Sebelumnya, pertanyaan ini tak dapat dijawab oleh Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah, Khairuman dan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, Sasminedi selaku Bendahara Satgas.
Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan, Nurbit sekaligus Ketua Satgas mengarahkan pertanyaan ditanyakan langsung kepada Sekda Yusri.
Nurbit mengaku sudah menyerahkan bahan jawaban kepada Sekda.
Selanjutnya, pertanyaan publik, termasuk wartawan, akan dijawab Sekda.
Yusri tak mempersoalkannya.
Ia pun coba memberi penjelasan.
Stanum diwariskan ke Pemerintah sekarang dengan kondisi sangat memprihatinkan.
Sama sekali tidak terawat dan telah seperti hutan belantara.
"(Stanum) tak pernah diurus 10 tahun. Kita pertemuan dengan Direktur, mengundurkan diri. Maka diambilalih pemerintah melalui Satgas," ujarnya.
Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Rokan Hulu ini memang tidak menjawab secara gamblang CSR dialokasikan untuk BUMD.
Namun sebagai anak negeri, ia mengapresiasi langkah penyelamatan Stanum.
"Sebagai anak negeri. Saya apresiasi," kata Yusri. Ia menyatakan, CSR bisa saja untuk BUMD. "Nawanya pembenahan dan Porprov. Itu aja," tegasnya.
Menurut dia, yang terpenting adalah dana CSR tidak masuk ke kantong pribadi.
Yusri melebar kepada potensi CSR di Kampar yang selama ini tak tergali.
Pemkab di bawah kepemimpinan Bupati Azis Zaenal dan Wakil Bupati Catur Sugeng Susanto ingin menggali potensi CSR.
Selama ini, kata Yusri, dana CSR tidak pernah jelas.
Bahkan sudah 20 tahun, dana CSR disalurkan entah kemana.
Padahal, menurut perkiraannya, Kampar bisa mengumpulkan dana CSR mencapai Rp. 40 miliar per tahun.
"Selama ini kemana? Saya datuknya. Saya berhak bertanya kepada perusahaan. Duit CSR-nya kok nggak ada?," tandas Yusri yang juga bergelar Datuk Bandaro Mudo dari Persukuan Mandailiong ini.
"Sebenarnya saya tidak mau melihat ke belakang. Tapi kalau dipersoalkan, saya bisa kumpulkan 40 miliar (dana CSR). Lalu tunjukkan sama saya, yang sebelumnya mana. Fair kan?," ujarnya.
Kata dia, Pemerintah memang berniat menertibkan usaha.
Ini gunanya untuk meningkatkan pendapatan daerah.
Yusri mencontohkan, di Kampar terdapat 400 tower.
"Yang bayar pajak hanya 160. Saya kasih waktu. Kalau tidak bayar sampai Desember, saya tebang," tegas Mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Rohul ini. Dikatakan, perusahaan harus patuh kepada aturan. Syarat-syarat administrasi mesti dipenuhi.
Yusri ingin berbuat untuk Kampar.
Contoh sederhananya, membersihkan kota di hari pertama ia menjabat.
"Selama ini yang tenang-tenang, saya panggil. Kerjakan ini. Nggak pakai dana," tandasnya.
Yusri kembali menegaskan, dirinya akan menegakkan aturan.
Lantas, bagaimana sikap pimpinan terhadap sikap tegasnya itu?
Dalam hal ini Bupati.
Ia menyatakan, semua tindakannya tentu harus sesuai perintah Bupati.
Menurut Yusri, ada hal yang menjadi urusannya, ada juga urusan yang hanya hanya dapat diputuskan Bupati.
"Bupati punya bilik yang jelas. Saya juga punya bilik sendiri. Nggak ada bilik yang abu-abu," tegasnya.
Yusri dilantik pada Jumat, 29 September lalu.
Ia terpilih dalam Seleksi Terbuka atau Assessment Sekda. Ia berhasil menyingkirkan lima peserta assessment yang lain. (*)