Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Diduga Ada Praktik Pungli di Pasar Pagi Arengka, Oknum Terima Setoran Rp 300 Juta Per Bulan

Pihaknya mengaku sudah mengantongi sejumlah nama-nama oknum yang diduga melakukan Pungli dilokasi tersebut.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: M Iqbal
tribunpekanbaru/syaiful
Penertiban PKL di Pasar Pagi Arengka 

Besarnya setoran yang masuk ke oknum tersebut. Satpol PP meminta kepada tim Saber Pungli untuk masuk ke pasar tersebut.

"Nanti kita minta tim saber Pungli masuk ke sini. Kalau ada oknum yang bermain disini hati-hati saja. Kita ingatkan itu, tidak ada lagi cerita itu. Kita ingin merubah wajah kota Pekanbaru dari praktek-praktek pungutan liar seperti ini," ujarnya.

Seperti diketahui, Pemko Pekanbaru mendata setidaknya ada 400 pedagang yang berjualan di sekitar jalur lambat Pasar Pagi Arengka. Ada yang berjualan dengan menggunakan mobil, becak motor, ada juga yang membuka lapak dengan membuat tenda-tenda kecil.

Baca: Jenazah Nenek Tiamah yang Ditemukan Terkubur di Dalam Kamar Dikebumikan Hari Ini

Tim gabungan yang melibatkan Satpol PP, Polresta, Kodim, Dishub, Disperindag dan Damkar diturunkan untuk menertibkan PKL di pasar pagi arengka, Senin (9/10). Sedikitnya ada 200 personil gabungan yang diturunkan untuk penertiban PKL ini.

Lapak-lapangan pedagang kaki lima di pasar pagi arengka ini dibongkar petugas. Seketika itu pedagang berlarian menyelamatkan barang daganganya masing-masing. Ada yang menyelamatkan barangnya ke dalam mobil. Ada juga yang membawanya ke kios-kios yang berada tidak jauh dari pasar pagi arengka.

Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di jalur lambat Pasar Pagi Arengka mengaku menyetor uang kesejumlah oknum. Inar (36) salah seorang pedagang di pasar pagi arengka menngaku setiap hari membayar uang keamanan dan kebersihan sebesar Rp 25 ribu. Namun sayang Inar tidak menjelaskan secara rinci dan detail siapa oknum yang setiap hari meminta pungutan ke pedagang di jalur lambat pasar pagi arengka.

"Dia nggak bilang dari mana, katanya uang keamanan dan kebersihan. Karena udah terbiasa ya kita bayar aja," kata Inar sambil memandang kearah tumpukan meja-meja dan lapak-lapak kayu yang dibakar petugas Satpol PP Pekanbaru saat melakukan penertiban, Senin (9/10).

Baca: Nenek Tiamah Ditemukan Tewas Dikubur dalam Rumah, Pelaku Diduga Orang Terdekat

Inar mengaku kecewa dengan adanya penertiban pedagang di jalur lambat tersebut. Pasalnya dia setiap hari mengaku sudah menyetorkan uang keamanan namun tetap saja digusur.

"Kami disini bayar Rp 25 ribu. Ada juga yang bayar sampai Rp 30 ribu per hari," kata Inar membenarkan adanya pungutan yang dilakukan oleh oknum dilokasi tersebut.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved