Memprihatinkan, Lantaran Miskin, Warga Ini Terpaksa Tinggal di Kuburan Bersama Tengkorak Sungguhan
Mereka hidup berdampingan dengan mayat, bahkan tengkorak dan tulang manusia berserakan di sekitar mereka
Namun karena biaya sewa rumah dan rumah yang mahal membuat sebagaian besar warga memilih di pemakaman ini.

Kondisi tempat tinggal semi permanen ini pun sangat memprihatinkan.
Mereka hidup berdampingan dengan mayat, bahkan tengkorak dan tulang manusia berserakan di sekitar mereka dan sudah menjadi hal yang lumrah.
Selain merupakan pemakaman untuk kaum elite, pemakaman ini juga menjadi makam bagi masyarakat umum.
Namun bedanya, biaya pemakaman yang sangat mahal, membuat jenazah yang dikebumikan di pemakaman ini hanya bisa menyewa makam selama 5 tahun lamanya.
Setelah 5 tahun berikutnya, maka jenazah yang ada di dalam makam akan dikeluarkan, untuk diganti dengan jenazah yang baru.
Biasanya petugas makam akan membongkar makam jenazah yang sudah menjadi tulang-belulang tersebut lalu dimasukkan ke dalam sebuah karung.

Nantinya keluarga jenazah tersebut akan mengambil tulang-belulang untuk dikremasi.
Namun tak sedikit ada pula keluarga yang membiarkan tulang-belulang tersebut.
Maka tulang-belulang yang tidak diambil oleh pihak keluarga akan ditumpuk di kawasan makam.

Pemandangan tengkorak manusia pun sudah menjadi hal yang lumrah dirasakan warga yang mendiami kawasan tersebut.
Lihat lah foto-foto penampakan pemakaman Cementerio Del Norte, Manila, Filipina yang telah dijadikan kawasan pemukiman berikut ini.
- Terdapat banyak tumpukan sampah

- Anak-anak bermain di makam

- Bentuk ruang tidur milik warga di kawasan pemakaman
