Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pembunuhan Nenek Tiamah

VIDEO: Peragakan 45 Adegan, Ini Cara Tio Pukul Bunuh Sang Nenek Tiamah Hingga Menguburkannya

terlihat jelas bagaimana sang cucu kesayangan tega menghabisi perempuan tua renta yang baru saja selesai melakukan ibadah shalat duha

Penulis: Aan Ramdani | Editor: David Tobing

Laporan reporter Tribunpekanbaru.com,Aan Ramdani

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Pihak Kepolisian dari Polresta Kota Pekanbaru dan Polsek Rumbai Pesisir melakukan rekotruksi pembunuhan nenek Tiamah (74) yang berlangsung di rumah korban yang terletak di RT02/RW04 Kelurahan Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru, Kamis pagi (9/11/2017).

Seperti diketahui Nenek Tiamah ditemukan terkubur didalam salah satu kamar rumahnya Minggu, 8 Oktober 2017 lalu. Kematian nenek Tiamah ini merupakan perbuatan dari cucuk kesayanganya sendiri berinisial T, yang berhasil diringkus jajaran Kepolisian Polresta Kota Pekanbaru di Kota Batam.

Dalam rekontruksi tersebut terlihat jelas bagaimana sang cucu kesayangan tega menghabisi perempuan tua renta yang baru saja selesai melakukan ibadah shalat duha pada Rabu 4 Oktober 2017 lalu sekitar pukul 10.00 wib.

Pembunuhan tersebut dilakukan berawal dari rasa sakit hati lantaran Hj.Tiamah meminta sang cucuk yang sedang asyik menonton televisi sambil tiduran untuk mencari pekerjaan. "Janganlah tidur saja, carilah kerja. Pergilah tempat teman, tanya-tanya tempat kerja," jelas petugas kelopisian saat menirukan percakapan dalam rekontruksi tersebut.

Begitulah kalimat yang diucapkan oleh Hj. Tiamah ketika itu, sebari mematikan televisi. Ucapan tersebut membuat T pergi kekamarnya dan ternyata menyulut emosi T dan timbul niat untuk menghabisi sang nenek.

Pukul Leher, Pipi dan Kening Nenek Tiamah Dengan Kayu

Merasa sakit hati dengan ucapan sang nenek, T pun mencari kayu untuk menghabisi nyawa sang nenek ke dapur. saat hendak melakukan aksinya, tersangka T ternyata sempat ragu menghabisi nyama nenek Tiamah, hal ini terlihat dalam rekontruksi adegan ke-5.

Dalam adegan k-5 ini tersangka melihat nenek sedang melakukan ibadah shalat duha dikamarnya yang berada dibagian depan. Sehingga kayu yang sudah ia bawa dari dapurpun ia letakan di sekitar pintu ruang tengah rumah tersebut. Tersangka sempat mondar-mandir diruang tamu dan ruang tengah dan kembali mengambil kayu, namun rasa ragu tersebut masih timbul sehingga kayu alu tersebut ia letakan kembali.

Tidak begitu lama dengan rasa kesal yang masih tersisa akhirnya tersangka T kembali mengambil kayu alu tersebut dan kembali pergi ke kamar nenek Tiamah. Kemudian tanpa berfikir lagi pelaku langsung menghempaskan pukulan ke leher kanan korban yang membelakangi tersangka. Saat itu Hj Tiamah masih memegang sejadah karena baru saja usai melaksanakan shalat duha.

Seketika nenek Tiamah pun langsung terjatuh ke lantai dengan posisi terlentang. Tidak berhenti disitu, tersangka kemudian menghempaskan kayu alu tersebut ke pipi kiri nenek Tiamah dengan menggunakan tangan kanan. Merasa masih belum puas, kayu alu pun kembali dihempaskan ke kening nenek Tiamah yang sudah tidak berdaya, hingga mengeluarkan darah.

Rampas Emas dan Hand Phone

Usai menghabisi nyawa sang Nenek, kemudian T mengambil kalung korban yang berada dileher yang rencananya akan dijual sebagai modal untuk melarikan diri. Setelah menyimpan kalung disaku, tersangka T juga mencari surat kalung emas tersebut dilemari korban.

Tidak hanya kalu emas, dalam reka adegan ini tersangka juga mengambil satu unit handphone milik korban yang terletak di meja.

Kubur Jasad Nenek Tiamah Yang Mengenakan Mukena

Untuk menghilangkan jejak, tersangka T pun terlihat bingun. Hingga akhirnya melihat retakan lantai di kamar tersangka. Kemudian pelaku mengangkat tempat tidur yang berada dikamar pelaku yang berada di sekitar ruang tengah.

Melihat banyak retakan tersebut akhirnya pelaku membuat lobang dengan menggunakan parang, besi ulir dan cangkul dengan kedalaman lobang sekitar 1 meter dengan panjang 1,5 meter dan lebar 1 meter.

Setelah bersahasil membuat lobang tersebut, akhirnya tersangka T kembali ke kamar sang nenek. T pun berupaya untuk membawa jenazah sang nenek ke kamarnya. Namun karena tidak sanggup mengangkap korban, akirnya T mengambil kasur yang berada diruang tamu. Akhirnya, korban yang sudah tidak bernyawa pun perlahan diangkat ke atas kasur.

Lalu kemudian pelaku menyeret kasur tersebut ke lubang yang sudah dibuat di kamar pelaku yang jaraknya sekitar 8 meter. Setelah itu, korban yang masih mengenakan mukena pun dikubur oleh T dengan menggunakan sejumlah peralatan dan menutupnya dengan tempat tidur.

Pelakupun membereskan bekas galian lobang tersebut sebersih mungkin dengan menggunakan sejumlah peralatan. Ada 45 adegan yang dilakukan dalam rekontrusi kasus pembunuhan nenek Tiamah ini.

Berdasarkan penjelasan dari Paman Pelaku, Eddy Siswanto yang menemukan jasad sang ibu berharap T yang merupakan keponakanya mendapatkan hukuman yang setimpal.

"Semua sudah berlalu, orangtua kami juga sudah tenang disana. Cuma rasa tidak terima masih ada. Karena ibunda kami orangnya baik, kalem, penyabar. Tapi, semua sudah terjadi," katanya.

"Meskipun dia cucu orangtua kami dan keponakan sendiri, hukum tetap sebagai hukum. Jika bisa dihukum seberat-beratnya," harapnya.

Diketahui, T sudah tinggal bersama korban sejak setahun belakangan ini. T merupakan pecandu barang haram narkoba jenis sabu-sabu. Menurut Eddy yang bersangkutan juga pernah direhabilitasi beberapa bulan di Balai Rehabilitasi Lido. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved