Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Citizen Journalism

Lembaga Kajian Indonesia-UI Referensikan Drh.Chaidir Jadi Pembicara Memori Kolektif Melayu

Yang penting bagaimana puak Melayu bisa bangkit dan sejajar dengan para saudaranya di Singapura dan Malaysia.

Editor: Afrizal
Desain Tribun Pekanbaru
ilustrasi tribun 

Penulis, Deni Hidayat

Dosen dan Konsultan di Riau

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Lembaga kajian Indonesia Universitas Indonesia merupakan lembaga kajian mengenai Indonesia di bawah fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI) yang berdiri pada tahun 2014.

Ide dasarnya adalah untuk mendukung program internasionalisasi UI.

Pada saat ini banyak universitas terkemuka di dunia yang justru telah memiliki kajian mengenai Indonesia.

Contohnya adalah Cornell Univesity dan Hawai University Amerika, di mana perintis awal kajian Indonesia ini dimulai dari Universitas Leiden Belanda.

Dan pada faktanya para akademisi lebih familiar mendengar nama-nama peneliti tentang Indonesia yang dikenal sebagai Indonesianis, seperti James Fox Australia, Jeffry Winter Amerika, Ingrid Wesel Jerman, Walter Andst Belanda dan lain-lain.

Demikian dijelaskan oleh Dr.Phil Lily Tjahjandari sebagai anggota dewan penasihat lembaga.

Baca: Izinkan Anaknya Diajak Ayah Angkat, Remaja 15 Tahun Justru Direcoki Minuman Keras dan Dicabuli

Baca: 400 Bangunan Batu di Gurun Arab Saudi Ini Berusia 7.000 Tahun. Misterinya Belum Terpecahkan

Selanjutnya dia juga mengurai bahwa National Library Singapore sebagai lembaga partnership strategis berdiri atas ide Stamford Raffles pendiri Singapura modern.

Dengan tujuan memajukan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Singapura serta meningkatkan Ilmu pengetahuan dengan memberikan akses yang mudah dalam berbagi informasi.

Memiliki lebih dari 200 ribu koleksi buku, setelah beberapa kali berganti nama maka menjadilah sekarang bernama nasional Library yang menjadi kebanggaan masyarakat Singapura.

"Kolaborasi kerjasama antara dua lembaga ini dalam menggali kembali memory kolektif Melayu akan sangat berarti bagi kemajuan dan hubungan persahabatan dua negara," kata Lili, saat berdiskusi dengan saya beberapa waktu lalu.

Yang menjadi persoalan adalah di sepanjang pesisir timur Sumatera mulai dari Lampung sampai ke Aceh suku bangsa dan etnik yang mendiaminya di kenal dengan sebutan Rumpun Melayu.

Baca: Video: Membara, Begini Penampakan Kebakaran Pasar Aur Kuning Bukittingi Subuh Tadi

Baca: Gurauan Sang Ibu Jadi Pertanda Maut Menjemput, Tinggalkan Anak Derita Kelainan Jantung

Kenapa masih jauh tertinggal baik dari segi ekonomi dan pendidikan dari saudara mereka yang berada di Singapura dan Malaysia?

Kita tahu bahwa pemerintah baik pusat maupun daerah telah membuat berbagai kebijakan dalam mengejar ketertinggalan tersebut dan tentu pemerintah tidak bisa kita biarkan sendiri dalam melakukan tugas yang demikian banyak dimensi sosialnya.

Sebagai lembaga kajian yang ingin berkontribusi positif terhadap kemajuan bangsa maka pada tahap awal Lembaga akan melakukan seminar dengan national library dengan menggali kembali memory kolektif Melayu dan melihat akar permasalahan dari perbedaan untuk mempercepat pengejaran atas tertinggalnya puak Melayu yang ada di Indonesia.

Persoalan ini menjadi semakin menantang karena belum ada tokoh Melayu yang kuat dan menonjol dalam memajukan kerjasama dua Negara khususnya mengangkat derajat puak Melayu di Indonesia.

Sebagai peneliti senior UI Dr.Phil Lily Tjahjandari sudah melakukan pemetaan masalah dan identifikasi personal dari masing-masing tokoh Melayu sepanjang pesisir Sumatera untuk direferensikan sebagai pembicara pada seminar yang rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 29-30 November 2017.

Track record dan integritas adalah bagian dari fakta yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tersebut, maka pilihan jatuh pada Drh. Chaidir MM sebagai tokoh Melayu dari Riau untuk direferensikan sebagai pembicara.

Tentu dengan tidak mengurangi rasa hormat dan kapabilitas serta nama besar dari para tokoh Melayu lainnya.

Yang penting bagaimana puak Melayu bisa bangkit dan sejajar dengan para saudaranya di Singapura dan Malaysia.

Semoga acaranya berlangsung sukses dan lancar serta mampu membawa manfaat kepada masyarakat Indonesia umumnya dan puak Melayu khususnya.

Karena tujuan kita pun adalah bagaimana mengangkat batang terendam dari keterpurukan kita sebagai puak Melayu.

Kita mulai dari sini dulu sebagai langkah awal dan mudah-mudahan kedepan akan menjadi suatu bola salju perjuangan dari Melayu bangkit dengan terus berusaha mengumpulkan serta mensinergikan kapasitas dan kapabilitas para tokoh Melayu.

Terlihat sekali dominasi dan kepedulian dari wanita cantik ini sebagai seorang staf khusus wakil ketua DPR RI pada akhir wawancara ini.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Tabola Bale dan Arah Pembangunan

 

Aspirasi Rakyat di Era Digital

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved