Mulai Rehab Toilet Hingga Lantai Halaman Kantor Gubernur Diakhir Tahun

Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Nasuha Nasution

TRIBUNPEKANBARU.com, PEKANBARU - Kebiasaan lama di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau masih terlihat seperti tahun sebelumnya. Akhir tahun mulai banyak proyek yang dilakukan. Bahkan proyek tersebut dianggap seperti mengada-ada.

Seperti misalnya akhir tahun baru terlihat pembangunan pembatas lantai halaman kantor Gubernur Riau, sebelumnya memang halaman kantor Gubernur sebagai tempat parkir kenderaan namun akhir - akhir ini dilarang parkir kenderaan lagi.

Kemudian, ditempat lain seperti Toilet di Gedung Humas dan Kominfo juga terlihat dilakukan perbaikan. Padahal semuanya kondisi Toilet sebelumnya masih layak pakai alias masih bagus.

Perbaikan ini dilakukan terkesan hanya asal-asalan saja dan hanya menghabiskan anggaran pada akhir tahun. Karena yang diperbaiki adalah WC yang kondisinya baik.

Tidak itu saja dalam bulan November ini juga banyak kegiatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang digelar di sejumlah hotel - hotel di Pekanbaru. Memang jumlah kegiatan yang mengadakan acara di Hotel ini tidak sebanyak tahun sebelumnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi mengatakan tahun ini sudah cukup banyak anggaran yang ditangkap, dan menurutnya kegiatan tahun ini tidak seperti tahun sebelumnya.

"Tahun ini cukup banyak anggaran yang dirasionaliasi terutama anggaran rutin yang selama ini kurang ada manfaat dan dampaknya, kita sudah komitmen tentang itu, "ujar Ahmad Hijazi kepada Tribun.

Ahmad Hijazi juga menyampaikan, untuk pekerjaan yang dilakukan di perkantoran sebenarnya sudah melalui proses verifikasi dan pemeriksaan, mana saja kegiatan yang layak dikerjakan dan dilanjutkan kemudian mana saja yang dianggap pemborosan.

"Termasuk anggaran perjalanan dinas akhir kan semuanya dilakukan rasionalisasi, jikapun ada yang dikerjakan itu sudah berdasarkan kelayakan, "jelasnya.

Sekda juga menegaskan Pemerintah Provinsi Riau sudah lebih baik dalam menata anggaran dan menganggarkan untuk hal yang prioritas.

"Anggaran yang selama ini menjadi rutin dan tidak jelas tujuannya ya dilakukan efisiensi," ujar Ahmad Hijazi.