Tak Hadir Paripurna Pengesahan Perda, Noviwaldy Ternyata ke Paris, Ini Agendanya
Tapi yang paling ia tunggu-tunggu, menurut Dedet adalah visit ke kawasan hutan, kota buatannya, yakni Bois de Bologna
Penulis: Alex | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Alexander
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Tidak hadir di acara paripurna pengesahan Peraturan Daerah (Perda) pada Senin (11/12/2017) ini, diam-diam Wakil Ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman ternyata berangkat ke luar negeri, yakni ke Paris, Prancis.
Dari pengakuan pria yang akrab disapa Dedet tersebut, keberangkatannya ke luar negeri tersebut tidak dengan rombongan DPRD, tapi ia hanya seorang diri dari lembaga DPRD Riau tersebut.
Menurut Dedet, ia berangkat tersebut karena dipilih oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya untuk mendampingi menteri LHK tersebut di One Planet Summit Delegation of Republic Of Indonesia, yakni salah satu Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) yang diselenggarakan di Paris, mulai 10 hingga 14 Desember 2017.
"Saya ditunjuk pusat melalui Menteri KLHK, untuk mewakili kepentingan daerah, pada pertemuan Tingkat Tinggi Dunia di Paris. Jadi saya sekarang baru nyampai, mendampingi Bu Menteri, pertemuannya besok acara jam 07.30 waktu Paris," kata Dedet kepada Tribun, Senin (11/12/2017).
Baca: Tak Pernah Tunjukan Gelagat Mencurigakan Keluarga Syok RR Ditangkap Densus 88
Dari delegasi Indonesia sendiri, menurut Dedet dipimpin oleh Ibu Menteri KLHK, Siti Nurbaya, yang beranggotakan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri ESDM, Ignasius Jonan dan Dedet sendiri.
"Saya kebahagian memaparkan kondisi Indonesia, dengan sampling Riau, untuk Accelerating Local and Regional Climate Action. Pemaparan pada pertemuan diluar KTT Side Event yang ditaja oleh KBRI dg mengumpulkan orang2 yang berpengalaman," ujarnya.
Politisi Demokrat ini menjelaskan, setelah beberapa negara diberi pemaparan, kemudian baru dilajukan perundingan tingkat tinggi.
"Nah yang ini saya tak ikut, saya diminta untuk ke acara lain, pemaparan dan diskusi di daerah Elysee Palace, kalau nggak salah saya," ulasnya.
Tapi yang paling ia tunggu-tunggu, menurut Dedet adalah visit ke kawasan hutan, kota buatannya, yakni Bois de Bologna.
Baca: Saksi KLHK: Pemerintah Harusnya Gunakan Azas Umum yang Baik
Target bagaimana sebuah kota mampu memperbaiki dan menjaga iklim mikro dan nilai estetika, fungsi peresap air tanah dan menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota, mendukung pelestarian keanekaragaman hayati.
"Ini kesempatan sangat berharga bagi saya. Setelah saya mendapatkan kesempatan belajar menata kota dengan pola smart city di Singapore. Semoga pengetahuan yang saya dapatkan mampu kita terapkan di Riau," tuturnya.
Ditanya apakah ada pembahasan RTRW selama interaksi dengan Bu Menteri, menurut Dedet ia tak ingin melangkahi Wakil Ketua DPRD Ria, Sunaryo, sebagai kordinatornya.