Banyak Rumah Sakit Tak Kerjasama, DPRD Minta BPJS Tegas

Program kerjasama BPJS di seluruh rumah sakit di Kota Pekanbaru, belum berjalan maksimal.

Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: M Iqbal
istimewa
Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru Zainal Arifin SE 

Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Syafruddin Mirohi

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Program kerjasama BPJS di seluruh rumah sakit di Kota Pekanbaru, belum berjalan maksimal. Sebab, masih banyak rumah sakit dan sejenisnya, belum bekerjasama dengan BPJS. Seperti halnya RS Santa Maria dan sejumlah klinik.

Kondisi ini sangat bertentangan dengan program pemerintah. Melihat hal ini, Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru Zainal Arifin SE meminta, agar pihak BPJS Kota Pekanbaru tegas dalam menjalankan program ini. Bagi rumah sakit yang belum bekerjasama, harus mengikuti program pemerintah.

"Harus tegas. Karena ini program pemerintah. Kalau rumah sakit itu beralasan belum bisa bekerjasama, tentu harus jelas. Apa penyebab mereka tidak mau. Yang pasti, kita harapkan semua rumah sakit harus bekerjasama dengan BPJS," kata Zainal kepada Tribunpekanbaru.com.

Politisi Gerindra ini menyebutkan, tidak hanya kerjasama, namun pelayanan harus menjadi prioritas. Karena masyarakat masih banyak mengeluhkan pelayanan rumah sakit, masih belum maksimal terhadap pasien BPJS.

"Selama ini, kalau itu pasien BPJS, maka dianggap sebelah mata. Ke depan, ini harus berbenah. Ini harus dimulai tahun 2018 nanti. Itu yang paling penting," pinta. Mengenai adanya wacana delapan penyakit berbiaya tinggi dan berbahaya (katastropik), tidak lagi bisa dicover BPJS, tentunya jangan sampai terjadi.

Apalagi sudah ada pernyataan dari Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Sumbagteng dan Jambi, Siswandi secara tegas mengungkapkan, sampai saat ini, BPJS Kesehatan masih menanggung seluruh biaya kedelapan penyakit katastropik tersebut, yakni pada kategori Katastropik diantaranya jantung, kanker, gagal ginjal, stroke, thalasemia, sirosis hati, leukimia, dan hemofilia.

"Kan pihak BPJS menyebutkan ini isu. Makanya, masyarakat jangan terpancing. Apalagi masih tahap wacana," katanya. (Saf)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved