Bilang Kecelakaan Seseorang Hubungi Sepupu Vicky Sebelum Dikabarkan Dihajar Massa
Orang itu memberitahu dirinya dan Vicky baru saja diserempet di kawasan Rimbo Panjang.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Afrizal
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG- Wahyu Fikranda, 20 tahun, dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Jalan Abd. Rahman Saleh, Bangkinang Kota, Minggu (17/12/2017) pukul 13.00 WIB.
Orang tuanya ikhlas melepas Vicky, namun masih penasaran dengan aksi begal yang dituduhkan warga.
Eli, bibi Vicky, mengatakan, sebelum keluarga mendapat kabar keponakannya diamuk massa, seseorang sempat menghubungi abang sepupunya, Jeffrino.
Orang itu memberitahu dirinya dan Vicky baru saja diserempet di kawasan Rimbo Panjang.
"Kecelakaan katanya. Nggak tau siapa orangnya. Itulah yang lagi dicari. Gimana kejadian sebenarnya," kata Eli, Minggu sore usai pemakaman.
Pria itu, kata dia, bersama Vicky dari Pekanbaru menuju Bangkinang, Sabtu (16/12/2017) malam.
Namun pria itu kabur setelah kecelakaan.
Baca: Baru Tahu Beberapa Jam Setelah Kejadian, Orangtua Vicky Kaget Lihat Video di Facebook
Sebelumnya, almarhum memberitahu akan pulang ke Bangkinang untuk menemui bibi, kakak Eli, yang baru datang dari Malaysia.
Orang tua Vicky beberapa kali memastikannya untuk pulang.
Vicky memastikan dirinya datang menemui sang bibi.
Tak disangka, ternyata keluarga mendengar kabar kalau Vicky dihajar massa di Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang, Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang.
Menurut Eli, keluarga juga masih bertanya-tanya soal sepeda motor yang dibakar massa.
Eli menceritakan, Vicky pergi meninggalkan rumah sejak dua pekan lalu. Sempat pulang ke rumah orang tuanya di Jalan Ahmad Yani, Bangkinang pada Jumat (15/12) lalu.
Namun tidak lama.
"Hanya setengah jam di rumah. Habis itu pergi lagi. Katanya ke Pekanbaru," ujar Eli.
Vicky pergi membawa sepeda motor Yamaha Mio yang baru dua bulan dibeli orang tuanya.
Sedangkan informasi dari kepolisian, sepeda motor yang dibakar massa adalah Suzuki Spin.
Baca: Begini Polah Viki Sehingga Dituduh Begal, Sepeda Motornya Dibakar dan Tewas Dihajar Warga
Eli mengaku, keluarga berharap dapat mengetahui kejadian yang sebenarnya sehingga harus menghilangkan nyawa Vicky.
Keluarga masih berembuk apakah akan melapor secara resmi ke polisi terkait penganiayaan.
Keluarga sebelumnya menolak RS Bhayangkara Polda Riau mengotopsi jenazah Vicky.
Menurut Eli, keluarga hanya ingin cepat-cepat membawa almarhum.
"Kami gimana supaya cepat aja. Ibunya sudah pingsang-pingsan di rumah," katanya.
Kabar tentang Wahyu Fikranda, 20 tahun, dihajar massa viral di media sosial, Sabtu (17/12/2017) malam.
Sampai akhirnya kabar itu sampai ke keluarga Vicky, sapaan akrabnya, beberapa jam setelah kejadian.
Orang tua Vicky langsung syok setelah melihat video di Facebook.
"Ibunya sudah pingsang-pingsan ini," kata Eli, bibi Vicky.
Keluarga yang kaget dan panik masih berupaya mencari tahu untuk memastikan kondisi Vicky sebenarnya.
Baca: Kantor Legiun Veteran Riau Dibobol Orang Tak Dikenal, Empat Kursi Roda Dibawa Kabur
Keyakinan keluarga bahwa di video itu ada Vicky, dilihat dari pakaian yang terakhir dipakai ketika meninggalkan rumah.
Kemudian, wajahnya pada video yang masih bisa dikenali walau sudah babak belur dan bersimbah darah.
Orang tuanya bertambah kalut karena belum tahu Vicky dibawa ke rumah sakit mana.
Keluarga ingin menemui Vicky di rumah sakit.
Akhirnya kabar duka didapat keluarga setelah Vicky di RS Bhayangkara dan sudah tiada.

Keluarga langsung berangkat dari Bangkinang ke Pekanbaru untuk menjemput jenazah.
Vikcy tiba di rumah duka pukul 02.45 WIB, Minggu dini hari.
Disambut tangis histeris sang ibu, Marni dan keluarga yang lain.
Baca: Terakhir Kali Siswa SMP di Pekanbaru Ini Pergi Sekolah Setelah Itu Tidak Diketahui Keberadaannya
Tangisan mengalahkan suara hujan deras saat jenazah tiba di rumah yang terletak di Gang Lansono, Jalan Ahmad Yani, Bangkinang Kota itu.
Menurut tetangga, Vicky memang sudah dua pekan terakhir pergi meninggalkan rumah.
Ia pergi dengan membawa sepeda motor milik orang tuanya yang baru.
Wahyu Fikranda tewas di tangan massa yang menganiayanya.
Ia dihakimi warga karena dituduh begal.
Padahal ia tidak sedang membegal seperti yang dituduhkan warga.
Kepala Kepolisian Sektor Tambang, AKP. Jambi Lumban Toruan menjelaskan polah Viki, sapaan akrab korban, sehingga dituduh begal.
Polsek Tambah mengumpulkan informasi dari lokasi dimana Viki dikeroyok sampai akhirnya tewas, Sabtu (16/11/2017) malam.
Baca: Jadi Peserta Aksi Bela Palestina, Aa Gym Doakan Donald Trump karena Sebut Yerusalem Ibukota Israel
"Warga sedang ronda dan melihat seorang pria berhenti dengan sepeda motor di dalam semak-semak yang gelap," kata Jambi, Minggu (17/12).
Masyarakat yang ronda tadi, menghampiri Viki.
Lalu bertanya sedang apa di tempat itu.
Viki menjawab dirinya sedang menunggu teman.
"Nada bicara gugup dan ketakutan," kata Jambi.
Warga mulai curiga karena saat ditanyai, menurut Kapolsek, Viki selalu mengalihkan pembicaraan.
Hingga akhirnya pria 20 tahun itu dituduh begal yang sering beraksi di daerah tersebut.
Jambi menjelaskan, Viki sempat mencoba lari dari warga setelah terpojok.
Warga mengejar dan berhasil menangkap.
Teriakan, "begal!" pun kian kuat. Akhirnya Viki menjadi bulan-bulanan warga.
"Korban (Viki) mengalami luka serius di bagian muka dan kepala," kata Jambi.
Bukan hanya itu, sepeda motor yang dikendarai Viki malam itu pun ikut menjadi sasaran amukan warga.
Sepeda motor yang dikendarai Viki itu dibakar.
Viki dievakuasi dari kerumunan warga oleh personil Patroli Jalan Raya dari Kepolisian Daerah Riau.
Kemudian dibawa ke Markas Polsek Tambang.
Viki sempat dibawa ke Puskesmas Tambang karena luka serius dialaminya.
Namun terpaksa dirujuk ke RS Bhayangkara Polda Riau.
Viki yang malam itu didampingi anggota Polsek Tambang, dibawa dengan Ambulans Puskesmas Tambang.
Namun sesampainya di RS Bhayangkara, korban dinyatakan sudah tidak bernyawa lagi. (*)