Dijuluki Daredevil, Pria Ini Korbankan Nyawanya untuk Kesembuhan Ibu dan Biaya Menikah

Saat itu, ia berusaha melakukan aksi yang sangat berbahaya untuk mendapatkan cukup uang untuk menikahi pacarnya.

Polisi mengatakan, pria berusia 26 tahun itu turun dari Menara Pusat Huayuan 62 lantai, salah satu bangunan tertinggi di ibukota Hunan, pada 8 November.

Mayatnya baru ditemukan pada hari berikutnya setelah pacarnya melaporkan dia hilang, seperti dilaporkan Beijing News.

Keluarga Wu mengatakan kepada wartawan setempat, sebelum kematiannya, Wu Yongning menerima tantangan dari sebuah sponsor senilai 100.000 yuan (sekitar Rp 208 juta lebih).

Baik teman dan keluarga percaya bahwa tantangan dengan jumlah hadiah yang besar itu akhirnya mendorong Wu melewati batas.

Pamannya mengatakan, Wu berencana menggunakan uang itu, tidak hanya untuk membayar perawatan medis dari ibunya yang sakit, tapi juga memberi kepada keluarga pacarnya sebagai harga pengantin sehingga keduanya akhirnya bisa menikah.

Teman-teman Wu yang tinggal di rumah mengatakan, mereka berusaha melarang namun Wu menolak untuk mendengarkan saran mereka.

Wu juga dilaporkan mengalami banyak tekanan karena dia telah mendaftar dengan sejumlah platform live-streaming dan telah dikontrak untuk membuat beberapa video ekstrem untuk mempromosikan berbagai merek.

Wu mulai mempopulerkan namanya secara online dengan mengeposkan ratusan video di berbagai situs berbagi video yang menunjukkan aksi ekstrimnya di atas bangunan yang sangat tinggi di China tanpa peralatan keselamatan apapun.

Sesaat setelah ada konfirmasi kematiannya, sebuah video mulai beredar secara online yang konon menunjukkan aksi yang menyebabkan kematian Wu.

Namun, teman Wu percaya itu bukanlah video sebenarnya.

Lalu, sebuah video lain muncul di media sosial yang nampak otentik.

Dalam video itu terlihat Wu menurunkan dirinya dari tepi puncak gedung pencakar langit dan mencoba melakukan pull-up.

Namun, ia nampaknya kehilangan kekuatannya, dan akhirnya cengkeramannya terlepas.

Lihat videonya, detik terakhir sangat mencekam:

(nto)