Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Di Balik Senyum Manis Yuni, Ternyata Ada Kisah Menyedihkan pada Satpam Cantik Ini

Namun, di zaman yang sudah semakin maju dan modern, profesi ini pun juga bisa dilakukan para kaum wanita.

Editor: Muhammad Ridho
Facebook/Sri Mahyuni Munif-Harian Metro
Sri Mahyuni Munif, remaja 19 tahun yang bekerja jadi petugas keamanan di sekolah dasar 

Ternyata pada saat itu, ayah Yuni yang berusia 54 tahun jatuh sakit.

Kondisi ayahnya disebabkan karena kecelakaan yang terjadi 20 tahun lalu.

"Lukanya jadi memburuk setelah bekerja jadi pegawai konstruksi.

Tulang-tulang dan seluruh badannya selalu sakit dan dia mulai tak mampu mengangkat beban berat."

Yuni meminta ayahnya untuk beristirahan di rumah saja.

Ia juga mengaku rela keluar dari sekolah untuk bekerja.

Remaja ini bahkan mengatakan akan membayar uang sekolah adik perempuannya sekaligus menghidupi keluarga.

Sri Mahyuni Munif bekerja demi membantu keluarga
Sri Mahyuni Munif bekerja demi membantu keluarga (Harian Metro)

Tak sampai di situ saja, Yuni juga membantu ibunya yang bekerja di sebuah restoran.

"Meskipun ayahku memaksaku untuk keluar, aku terpaksa tetap melakukannya.

Karena aku tak sanggup melihat ayahku bekerja dalam kesakitan untuk menghidupi keluarga," ungkapnya pada Harian Metro.

Perjuangan Yuni ternyata jauh lebih luar biasa.

Sebelumnya, ia bekerja sebagai kasir, sales, tukang fotocopy.

Yuni mengaku bekerja jadi satpam sangat menantang karena banyak orang merendahkan pekerjaannya.

Banyak orang tua yang melanggar peraturan dan tak mendengarkan imbauannya.

Tapi, ia selalu merasa lebih baik saat melihat anak-anak bermain dan bersenang-senang.

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved