Gerhana Bulan Total
Hanya 1 Jam, Silakan Catat Tanggal dan Jamnya Gerhana Bulan Total di Indonesia
Dengan demikian, masyarakat di seluruh Indonesia bisa melihat fenomena ini, namun tergantung pada cuaca.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Penasaran ingin melihat cantiknya fenomena gerhana bulan total?
Jadi jangan sampai terlewatkan momen langka tersebut.
Gerhana bulan total diperkirakan bisa dilihat pada 31 Januari 2018.
Untuk lokasinya sendiri, Peneliti Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional ( LAPAN), Gunawan Admiranto mengatakan dapat dilihat di seluruh wilayah Indonesia.
“Di seluruh dunia sebagian besar bisa melihatnya ( gerhana bulan total). Seperti Asia, Amerika Utara, termasuk di Indonesia bisa lihat, tergantung pada cuaca. Akan lebih baik jika cuaca cerah dan tidak berawan,” ujar Gunawan saat dihubungi KompasTravel, Selasa (23/1/2018).
Dengan demikian, masyarakat di seluruh Indonesia bisa melihat fenomena ini, namun tergantung pada cuaca.
Sementara itu, kata Gunawan, Anda juga bisa menyaksikan secara langsung.
Baca: 5 Tips untuk Saksikan Fenomena Langka Gerhana Bulan Total 31 Januari 2018
Baca: Siap-siap, Akan Ada Gerhana Bulan Total, Seluruh Masyarakat Indonesia Bisa Lihat!
Dalam artian, tidak menggunakan alat tambahan pun bisa melihat proses gerhana bulan total.
Kemudian dia juga menjelaskan, untuk lokasi melihat gerhana bulan total ini pun bisa di mana saja, tergantung pilihan masyarakat.
Masyarakat bisa di sekitaran rumah, seperti di lapangan, di atap rumah, atau bepergian ke tempat yang lebih sepi juga terbebas dari polusi cahaya.
Oleh karena itu, simak beberapa hal berikut ini yang perlu diketahui ketika ingin melihat gerhana bulan total.
1. Catat tanggalnya
Gerhana bulan total tidak terjadi setiap hari, namun ada waktu-waktu tertentu.
Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN, Gunawan Admiranto mengatakan, masyarakat di Indonesia dapat menyaksikan momen gerhana bulan total pada 31 Januari 2018.
2. Pilih lokasi yang tepat
Untuk lokasinya tentu traveler yang menentukan sendiri, sebab proses gerhana bulan total ini bisa dilihat di mana saja.
Seperti halnya di sekitaran kediamanmu.
Namun, Gunawan menyarankan untuk melihat fenomenan ini di tempat yang lapang atau luas seperti di lapangan.
Tidak kalah pentingnya juga pilih tempat yang bebas dari polusi.
“Karena kalau di tengah kota apalagi dekat dengan mal tidak akan optimal."
"Cahaya kota sangat mendominasi."
"Usahakan pilih tempat yang lebih gelap, misalnya saja ke luar kota kemudian di tengah sawah,” kata Gunawan, Selasa (23/1/2018).
3. Peneropongan umum di Jakarta dan Bandung
Ada dua tempat yang mengadakan kegiatan peneropongan umum pada Rabu (31/1/2018) untuk melihat gerhana bulan total.
Yakni di Planetarium Jakarta, Plaza Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki Jalan Cikini Raya nomor 73, Menteng, Jakarta Pusat dan di kantor Pusat Sains Antariksa LAPAN, Jalan Dr Djundjunan nomor 133, Bandung.
Jika traveler ingin ke planetarium diwajibkan mendaftar terlebih dahulu.
Caranya dengan mengisi formulir pendaftaran pada link berikut https://bit.ly/TLE-31JAN2018.
Dikutip dari laman resmi Planetarium Jakarta, pendaftaran akan dibuka secara resmi pada hari Rabu (24/1/2018) pukul 09.00 WIB hingga hari Rabu (31/1/2018) pukul 09.00 WIB.
Pendaftaran tersebut berguna bagi ketersediaan tempat peneropongan sehingga pengunjung yang sudah mendaftar akan diutamakan.
Untuk menyaksikan fenomena ini, traveler bisa datang lebih awal sekitar pukul 18.00 WIB.
4. Saksikan proses sejak awal hingga akhir
Pada akhir Januari nanti, traveler bisa saksikan gerhana bulan total dengan durasi totalitas 1 jam 16 menit.
Secara detil waktunya, Gunawan menjelaskan yakni pada pukul 18.48 WIB, traveler bisa melihat proses gerhana bulan sebagian.
Lalu sekitar pukul 19.51 WIB mulai gerhana bulan total dan berakhir sekitar pukul 21.07 WIB.
Kemudian pada pukul 22.11 WIB, traveler bisa menyaksikan akhir gerhana bulan sebagian.
5. Abadikan momennya
Tidak hanya melihat langsung atau menggunakan teleskop, Gunawan juga menyarankan masyarakat bisa mengabadikan momen gerhana bulan total.
Abadikan momen ini bisa dengan cara foto atau video.
“Lebih bagus kalau misalnya memotret, bisa pakai timelapse."
"Jadi secara berkala bulan dipotret dan bisa kelihatan proses terjadinya gerhana."
"Nah bisa juga direkam menggunakan kamera video,” kata dia.
Menurut Gunawan momen ini penting untuk disaksikan dan diabadikan, karena fullmoon, supermoon, dan eclips terjadi secara bersamaan.
Alhasil bulan akan terlihat lebih terang dan lebih besar.
“Gerhana bulan ini sangat istimewa, karena fullmoon, supermoon, dan eclips terjadi secara bersama-sama."
"Memang jarang sekali terjadi, terakhir 152 tahun yang lalu,” kata Gunawan. (*)