Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Boneka Seks 'Pintar' untuk Pria Kesepian, Minta Dipanggil 'Sayang'

Sebuah perusahaan menciptakan boneka seks 'pintar' untuk menjadi pendamping para pria kesepian.

Penulis: Ariestia | Editor: Ariestia
AFP/Getty Images
Pabrik boneka seks. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kecenderungan untuk memilih bayi laki-laki telah membuat perbandingan gender di China mencolok.

Jumlah laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan dalam populasi masyarakat.

Perbandingannya 114 kelahiran bayi laki-laki dengan 100 bayi perempuan.

Alhasil, banyak pria yang terpaksa hidup kesepian tanpa pasangan.

Jumlah pria berlebih 33,6 juta orang dari wanita di negara yang berpenduduk 1,4 miliar jiwa ini.

Namun kini sebuah perusahaan, EXDOLL, menciptakan boneka seks 'pintar' untuk menjadi pendamping para pria tersebut.

Boneka ini bisa berbicara, bermain musik dan menyalakan mesin pencuci piring.

Reporter AFP yang berkunjung ke pabriknya disambut oleh seorang programmer di laboratorium.

Sang programmer lalu menunjukkan keahlian robot ciptaan perusahaan tersebut.

Ia memilih satu robot berambut pirang yang duduk kursi dan mengenakan blouse putih transparan.

"Siapa namamu? tanyanya pada robot itu.

"Namaku Xiaodie, tapi kamu bisa juga memanggilku sayang. Tapi jika aku tak senang, aku tak akan mau menjawab," kata boneka itu lewat pengeras suara walaupun bibirnya tidak bergerak.

Direktur pemasaran, Wu Xingliang, mengatakan produk perusahaannya bisa memecahkan masalah sosial utama di negara itu.

"China kekurangan perempuan, dan ini adalah faktor mengapa ada permintaan, tapi itu bukan hanya untuk seks," kata Wu pada AFP.

Ia menambahkan pelanggannya bukan cuma pria lajang muda ataupun tua, tetapi juga yang sudah menikah.

Menurutnya, robot itu sengaja dirancang khusus agar bisa melakukan percakapan yang berarti dengan pemiliknya, serta
membantu sejumlah pekerjaan rumah.

"Mereka akhirnya bisa bekerja sebagai asisten medis atau resepsionis," kata Wu.

Xiaodie pada dasarnya adalah boneka seks yang dilengkapi dengan fungsi wifi yang mirip dengan aplikasi Siri iPhone, yang bisa berselancar di internet dan merespons perintah suara.

Dia juga bisa menghidupkan atau mematikan peralatan rumah yang terhubung ke wifi.

Boneka ini bisa dikendalikan dengan aplikasi telepon atau dengan memberikan instruksi lisan.

Harganya dibanderol 25.000 yuan (Rp 54 juta) per boneka, jauh lebih mahal daripada boneka seks tradisional yang juga dijual perusahaan itu dengan harga 2.500 yuan (Rp 5,4 juta).

Perusahaan itu membuat 400 boneka pesanan per bulan, naik dari 10 pesanan pada tahun 2009.

Saat mengunjungi bagian pabrik yang menghasilkan boneka seks "tradisional," Qiao Wu, chief development officer di EXDOLL mengatakan bahwa pembeli dapat memesan sesuai keinginan.

Termasuk tinggi badan, warna kulit, ukuran payudara, jumlah rambut kemaluan, warna mata dan warna rambut.

Tujuan perusahaan adalah membuat boneka berwajah dan postur cantik.

Kepala robot seks yang dibuat dengan wajah cantik
Kepala robot seks yang dibuat dengan wajah cantik (AFP)

Pihak EXDOLL berharap tahun depan bisa membuat robot canggih yang memiliki teknologi kecerdasan buatan, ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang kompleks, sistem pengenalan suara dan mata yang bisa mengikuti gerakan siapapun di dekatnya.

Namun hingga sekarang, boneka paling populer adalah yang berkulit terang, berdada super besar dan tingginya 158 hingga 170 sentimeter. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved