Tak Banyak yang Tahu, Remaja yang Tertembak Airsoft Gun Polisi Ternyata Menyimpan Kisah Getir

SZ remaja berusia 14 tahun yang tertembak air soft gun polisi di Meranti saat ini kondisinya semakin membaik.

Penulis: Budi Rahmat | Editor: Ariestia
Ist
Ketua LPA Riau, Esther Yuliani saat menjenguk SZ di RSUD Arifin Achmad, Rabu (14/2/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru Budi Rahmat

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - SZ remaja berusia 14 tahun yang tertembak air soft gun polisi di Meranti saat ini kondisinya semakin membaik.

Peluru yang bersarang di dadanya sudah dilakukan penanganan operasi.

Kondisi SZ pun kini dalam proses pemulihan.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Riau Esther Yuliani yang sempat mengunjungi SZ di RSUD Arifin Achmad, Rabu (14/2/2018) mendapatkan informasi terkait keluarga SZ.

Baca: Terkuak, Ini Pemicu Remaja 14 Tahun Tertembak Soft Gun Anggota Polisi di Rangsang Barat

Menurut Esther, SZ merupakan anak sulung dari tiga bersaudara.

Ia selama ini tinggal bersama nenek dari pihak ibunya.

Sedangkan dua adiknya yang masing-masing berusia 9 dan 11 tahun tinggal bersama ayahnya dan ibu tirinya.

Sampai saat ini SZ tidak mengetahui lagi kabar ibunya pasca memilih bekerja ke Malaysia.

Karena tidak ada kabar berita, ayahnya memilih nikah lagi.

Sejak ditinggal ibunya itulah, SZ putus sekolah.

"SZ memilih tinggal bersama neneknya. Sejak saat ibunya tidak ada kabar, SZ pun putus sekolah. Ayahnya juga berupaya terus menjenguk SZ dan memenuhi kebutuhan SZ sesuai dengan kemampuan. Sebab ayahnya bekerja menjala ikan," ungkap Esther.

SZ pun punya kesenangan menjala ikan seperti ayahnya.

Baca: Kronologi Remaja 14 Tahun Tertembak Anggota Polisi di Rangsang Barat, Sempat Tarik Menarik

Menurut Esther, sejak ditinggal ibunya, SZ memang merasakan kurangnya belaian kasih sayang.

"Kondisi yang menjadikan SZ pun memilih berhenti sekolah. Namun kami berharap jika SZ pulih nanti, ia bisa melanjutkan pendidikannya lewat paket A," ujar Esther.

Terkait dengan peristiwa tertembaknya SZ, Esther mengatakan LPA Riau percaya dengan penyidikan pihak kepolisian yang benar.

LPA juga berharap keluarga dan korban sudah memaafkan kejadian tersebut dan memaafkan pelaku dengan tulus atas keteledoran yang terjadi.

"SZ mengatakan bahwa ia sudah memaafkan oknum polisi tersebut. Tentu kita berharap tidak ada lagi dendam dan amarah. Mengambil hikmah dari kejadian dan SZ kedepannya tumbuh menjadi anak yang hebat, smart, bersahaja dan takut akan Allah SWT," ujar Esther.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved