Kepulauan Meranti
BPBD Meranti Tetap Pantau Karhutla di Lukun, Edy Afrizal: Laporkan Kalau Ada Api
Kendati telah menarik seluruh personil dari Desa Lukun, Kecamatan Tebingtinggi Timur, namun Kalaksa BPBD tetap memantau perkembangan titik api
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: harismanto
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Guruh BW
TRIBUNPEKANBARU.COM, SELATPANJANG - Kendati telah menarik seluruh personilnya dari Desa Lukun, Kecamatan Tebingtinggi Timur, namun Kalaksa BPBD tetap akan memantau perkembangan titik api di lahan bekas Karhutla tersebut.
Kalaksa BPBD Kabupaten Kepulauan Meranti, Edy Afrizal mengaku telah meminta kepala desa untuk segera melaporkan jika api kembali menyala di area Karhutla.
"Saya sudah pesan kepada kepala desa dan MPA agar segera melaporkan ke kami jika suatu waktu api kembali menyala. Jika tidak bisa dikendalikan oleh masyarakat, kami akan turun," ujar Edy Afrizal, Minggu (18/2/2018).
Baca: Gadis Ini Dimarahi Ibunya Bawa Pulang Batu, Untung Ayahnya Tahu, Ternyata Bukan Batu Biasa
Edy Afrizal mengungkapkan, selain dinilai sudah aman, ia menarik personilnya di lokasi Karhutla lantaran tidak lancarnya pencairan anggaran penanggulangan Karhutla di Meranti.
Hal itu berdampak pada terganggunya operasional personil BPBD saat menanggulangi Karhutla.
"Hingga saat ini anggaran untuk Karhutla belum keluar. Dari awal kami ke lapangan, kami talangi pakai uang pribadi," ujar Edy Afrizal.
Edy juga mengaku, sebenarnya hari ini ia memang bermaksud untuk menarik personilnya dari area Karhutla.
Sebab, ia tidak sanggup lagi untuk membiayai biaya operasional di lapangan.
Baca: Dijuluki Manusia Pohon, Pria Ini Harus Jalani Operasi Sebanyak 16 Kali, Begini Kondisinya Sekarang
"Untung tadi malam hujan dan api sudah padam. Saya sudah kewalahan mengagung biaya operasional personil di lapangan," ungkap Edy. (*)