Ini Profil Ketua PSI, Grace Natalie dan Target Partainya di Pemilu 2019
Grace menuturkan partainya melibatkan kalangan aktivis dan akademisi yang akan menjadi panel juri proses perekrutan
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Firmauli Sihaloho
“Saya kini resmi berpolitik, saya bersama beberapa kawan muda sedang membangun sebuah partai baru bernama PSI, mohon doa restunya” demikian pesan singkat Grace, Sabtu (28/3/2015).
Pengalaman sebagai jurnalis, menjadi CEO sebuah lembaga survey politik ternama, tentu cukup menjadi alasan, mengapa Grace didaulat oleh kawan-kawannya di PSI sebagai Ketua Umum.
Tidak tanggung-tanggung, dalam lompatan diri ke politik, Grace yang masih berusia 32 tahun, kini menjadi Ketua Umum Parpol termuda di Indonesia, pertama kali dalam sejarah, seorang generasi 80an menjadi Ketua Umum Partai.
Selain itu Grace mencatatkan dirinya sebagai perempuan kedua yang menjabat pimpinan tertinggi partai politik. “Jangankan keterwakilan perempuan, Ketua Umum PSI ini perempuan,” ujar Grace Natalie.
Baca: Ada 14 Partai, Inilah Nomor Urut Parpol Peserta Pemilu 2019!
Baca: Pengakuan Manusia Kanibal Sumanto Bikin Mantan Menteri Agama Ini Terhenyak
Target di Pemilu
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menargetkan partainya mampu memperoleh 10 persen suara nasional pada Pemilu Legislatif 2019.
Partai yang anggotanya didominasi oleh anak-anak muda itu optimistis menang pemilu dan minimal mampu meraih 4 persen suara atau sekitar 20 kursi perwakilan di DPR.
"Target kami minimal 10 persen. Jadi kami optimistis kalau untuk memenuhi syarat 4 persen saja kami pasti bisa, 4 persen itu kan hanya sekitar 20-an wakil rakyat," ujar Grace saat usai menghadiri acara Kopi Darat Wilayah PSI DKI Jakarta, di Hotel Novotel, Jakarta, Sabtu (26/8/2017).
Grace menampik anggapan bahwa target tersebut mustahil untuk dicapai.
Dia pun mencontohkan sebuah partai politik baru di Perancis, La République en Marche!, yang mampu meraih kursi mayoritas di parlemen.

Partai En Marche! didirikan oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron pada 6 April 2016. Pada usia 39 tahun, Macron akan menjadi presiden Perancis termuda dalam sejarah setelah meraih 65 persen suara saat Pilpres Perancis putaran kedua pada Mei 2017.
"Kalau dibilang mustahil, kita sudah melihat di Perancis ada partai baru, En Marche!, yang mendapat kursi terbanyak di parlemen dan mayoritas anak-anak muda semua," kata Grace.
Baca: Teuku Wisnu Hingga Arzetti, Ini Dia Deretan Artis di Pernikahan Tommy Kurniawan-Lisya Nurrahmi