Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Plt Gubernur Sebut Sebelumnya Sudah Tuntas Sengketa Masyarakat Sakai dengan Ivo Mas

Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim mengaku bingung ketika masih ada masyarakat mengatasnamakan Sakai kembali turun melakukan aksi unjuk rasa.

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/ Alex
Lebih dari 200 massa yang tergabung dalam masyarakat adat Sakai berunjuk rasa di kantor DPRD Riau, Senin (19/2). 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Nasuha Nasution

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Masyarakat Sakai dari Kandis kembali melakukan unjukrasa menuntut Perusahaan PT Ivo Mas Tunggal yang diduga merampas tanah mereka Senin (19/2/2018).

Aksi masyarakat Sakai ini sudah beberapa kali digelar di Ibukota Provinsi Riau. Menanggapi aksi ini, Pemerintah Provinsi Riau beranggapan persoalan Sakai dengan Ivo Mas sudah tuntas.

Sehingga Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim mengaku bingung ketika masih ada masyarakat mengatasnamakan Sakai kembali turun kejalan melakukan aksi unjuk rasa.

"Saya bingung juga, kok mereka demo lagi," ujar Wan Thamrin Hasyim kaget usai penetapan status siaga darurat Karhutla di kantor Gubernur Riau, Senin (19/2).

Wan Thamrin menjelaskan, sebelumnya masalah ini sudah tuntas. Dia bersama dengan petinggi Pemprov Riau lainnya termasuk Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi dan Kadis Perkebunan Provinsi Riau Ferry HC, sudah ikut menuntaskan masalah tersebut.

Dengan adanya aksi ini, Ia menduga ada dua kelompok masyarakat yang mengatasnamakan masyarakat Sakti. Karena sebelumnya sekelompok masyarakat sudah melakukan udiensi untuk menyelesaikan masalah ini.

Dan ketika itu, menurut Wan Thamrin Hasyim sudah ditemukan kesepakatan. Termasuk pihak perusahaan yang mereka tuntut juga sudah menemukan titik kesepakatan.

"Kalau menurut saya, ini ada 2 kelompok yang berbeda. Kelompok mengatasnamakan warga Sakai yang datang audiensi pertama dengan Pemprov sudah selesai masalahnya. Rapatnya kemarin di kediaman. Dah selesai, dah,"jelasnya.

Dia menceritakan, bahwa PT Ivo Mas yang mereka tuntut sebelumnya juga setuju untuk tanaman masyarakat. Namun malah muncul kelompok baru dan mengklaim masyarakat setempat.

"Tiba-tiba datang lagi kelompok yang sama. Katanya yang sebelumnya tak benar, dan menyatakan kalau mereka lah kelompok yang benar. Mereka saling mengklaim. Kan tak mungkin kami cek KTP-nya, KTP pun tak ada sebut tentang suku apa," katanya.

"Kalau mereka terus memaksa untuk demo, silahkan saja lah. Itu kan hak mereka juga," sambungnya.

Wan Thamrin Hasyim menjelaskan, sikap Pemprov Riau sendiri terhadap tuntutan masyarakat Sakai ini, adalah memberikan ruang seluasnya untuk mereka menyampaikan aspirasi.

Terlepas dari berbagai kepentingan, jika memang tuntukan mereka itu menjadi hak masyarakat, silahkan diperjuangkan.

"Kalau memang itu sudah menjadi hak mereka, ya silahkan dan harus diberikan hak mereka. Kalau yang pertama otu PT. Ivo Mas memberikan lahan sekitar 3000 hektar dan siap untuk ditanam. Tapi yang kelompok kedua mereka datang lagi. Saya dengar makin banyak pulak,"ujarnya lagi.

Konflik kedua pihak ini memang sudah terjadi lama, dan masyarakat Sakai sendiri sudah berulangkali melakukan unjuk rasa ke kantor Gubernur. Terakhir Pemprov memediasi pertemuan keduanya dan didapat kesepakatan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved