Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sering Jumpa Ketum Parpol di Istana, Ini Keterangan Menohok Juru Bicara Presiden

Namun, Johan menekankan bahwa pertemuan ketua umum partai dengan Presiden Joko Widodo itu sudah sering dilakukan di istana.

Biro Pers-Sekretariat Presiden/Laily
Presiden Joko Widodo saat mengumumkan Johan Budi SP sebagai Juru Bicara Presiden di Istana Merdeka, Selasa (12/1/2015). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Istana Kepresidenan tak mempermasalahkan rencana Advokat Cinta Tanah Air ( ACTA) yang akan melaporkan pertemuan Presiden Joko Widodo dan elite Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke Ombudsman Republik Indonesia (ORI).

"Kalau soal siapapun orang itu melaporkan silakan saja itu. Orang kan tidak bisa dicegah. Jadi silakan saja," kata Johan Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/3/2018).

Namun, Johan menekankan bahwa pertemuan ketua umum partai dengan Presiden Joko Widodo itu sudah sering dilakukan di istana.

Topik bahasannya pun bermacam-macam.

"Ada Pak SBY juga pernah ke sini, Bu Mega juga pernah, Prabowo juga pernah bertemu di istana dengan Presiden," kata Johan.

Baca: Tidak Hanya Cantik, Berikut 5 Perempuan Smart Pengurus Inti Partai Solidaritas Indonesia

Oleh karena itu, Johan menilai langkah Jokowi menerima kunjungan silaturahmi dari para elite PSI merupakan hal yang biasa.

Ia pun heran kenapa baru sekarang pertemuan Jokowi dan elite parpol dipermasalahkan.

"Kenapa baru sekarang dilaporkan, ada pertanyaan juga," kata dia.

Mengenai dugaan bahwa pertemuan tersebut membahas strategi pemenangan Jokowi di Pilpres 2019, Johan tidak membantah namun juga tidak membenarkan.

"Ya, itu kan Persepsi orang itu, orang yang melaporkan itu punya pandangan menurut dia seperti itu, itu tidak bisa dilarang orang punya persepsi itu," kata Johan.

"Tapi sekali lagi perlu disampaikan ke publik bahwa presiden menemui atas kunjungan ketum partai-partai politik itu sudah sering dilakukan.Tentu pembicaraannya bisa bermacam-macam, termasuk soal politik. Kan namanya ketum parpol," tambah dia.

Menurut Ketua Dewan Pembina ACTA Habiburokhman, ada pelanggaran atau maladministrasi dalam pertemuan Jokowi dan PSI.

Baca: Horeee! Penjualan Pertalite Naik, Pertamina MOR 1 Bakal Bagi-bagi Smartphone, Catat Tanggalnya!

Baca: Musim 2017/2018 Masih Lama, 2 Tim Ini Sudah Bisa Dipastikan Juara Liga, Ini Hitungannya

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie (ketiga dari kiri) menunjukkan nomor urut 11 saat Pengambilan Nomor Urut Partai Politik untuk Pemilu 2019 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu (18/2/2018). Empatbelas partai politik (parpol) nasional dan empat partai politik lokal Aceh lolos verifikasi faktual untuk mengikuti Pemilu 2019.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie (ketiga dari kiri) menunjukkan nomor urut 11 saat Pengambilan Nomor Urut Partai Politik untuk Pemilu 2019 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu (18/2/2018). Empatbelas partai politik (parpol) nasional dan empat partai politik lokal Aceh lolos verifikasi faktual untuk mengikuti Pemilu 2019. (KRISTIANTO PURNOMO)

Baca: Rupiah Kembali Melemah, Fadli Zon: Gimana Ini? Menteri Terbaik di Seluruh Dunia

Baca: Inilah Perbandingan Gaji 9 Pemimpin Negara, Dari Rp 13 Ribu Hingga Rp 30 Miliar, Jokowi Berapa?

Sebab, pertemuan tersebut diduga membahas pemenangan Pemilihan Presiden 2019 di Istana Kepresidenan.

Rencananya, laporan dugaan maldministrasi akan diserahkan ke Ombudsman pada Senin (5/3/2018) siang.

Adapun pertemuan Jokowi dan PSI yang dimaksud terjadi pada pada Kamis (1/3/2018) sore pukul 15.00 WIB di Istana.

Para pengurus PSI yang datang ke Istana adalah Ketua Umum Grace Natalie, Sekjen Raja Juli Antoni, dan Ketua DPP Tsamara Amany.

Pertemuan itu berlangsung tertutup selama sekitar 90 menit.

Baca: Kawal Demo 2.000 Mahasiswa, Polresta Pekanbaru Sudah Siapkan Pasukan Pengamanan

PSI pun mengakui bahwa pertemuan tersebut membicarakan pemilihan legislatif hingga pemilihan presiden 2019. Salah satunya adalah strategi pemenangan Jokowi melalui media sosial.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved