Eksklusif
Laporkan Kalau Ada Anak Putus Sekolah, Ini Angka Putus Sekolah di Riau
Meskipun setiap tahunnya mengalami penurunan, namun masih saja selalu ada angka putus sekolah.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Angka putus sekolah di Provinsi Riau ternyata masih banyak. Meskipun setiap tahunnya mengalami penurunan, namun masih saja selalu ada angka putus sekolah.
Secara keseluruhan, di antara provinsi-provinsi di Indonesia, Riau tidak termasuk dalam kategori angka putus sekolah tertinggi.
Berdasarkan Data Pokok Pendidikan Provinsi Riau, jumlah angka putus sekolah untuk jenjang pendidikan SD pada tahun 2016 lalu masih mencapai 2.057 siswa.
Kemudian, untuk jenjang pendidikan SMP sendiri tercatat angka putus sekolah mencapai 1.080 siswa.
Sedangkan untuk jenjang pendidikan SMA, tercatat sebanyak 794 siswa putus sekolah. Selanjutnya SMK yang tercatat memiliki angka putus sekolah yang tinggi yakni mencapai 1.293 siswa.
Baca: Sang Juara Kelas Mengemis Hidupi Keluarga, Ungkap Rindu Masa-masa Sekolah
Baca: Banyak Anak Bergelut dengan Sampah Cari Nafkah, Malas Kami Sekolah Lagi
Setahun kemudian, 2017, terjadi penurunan yang signifikan. Angka putus sekolah untuk Sekolah Dasar (SD) sebanyak 337 orang.
Terbanyak di Kampar 50, kemudian Inhil 48, Bengkalis 47, Rokan Hilir 42, dan Rohul 40 serta kabupaten/kota lainnya.
Angka putus sekolah ntuk jenjang pendidikan SMP pada tahun 2017 adalah sebanyak 206 orang. Paling banyak di Kampar, disusul Rohil, Bengkalis dan Pelalawan.
Selanjutnya angka putus sekolah untuk jenjang pendidikan SMA pada tahun 2017 sebanyak 66 siswa. Paling banyak di Inhil, kemudian disusul Rokan Hilir, Siak dan Kampar.
Angka putus sekolah di SMK pada 2017 terdata sebanyak 104 siswa. Paling banyak di Rohil, kemudian disusul Kampar, Rohul serta Bengkalis.
Dinas Pendidikan Provinsi Riau menyatakan, penyebab masih tingginya angka putus sekolah di Riau diakibatkan pengaruh sosial dan ekonomi.
Baca: Sukar Dipercaya, Ini 8 Mitos Zaman Dulu, No 3 Jelas Melenceng
Baca: VIDEO: Kakek Nyawer Biduan Seksi, Nenek Coba Tarik Dari Panggung Malah Terima Perlakuan Ini
“Namun kecenderunganmya faktor sosial menjadi penyebab terbesar,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Riau Ahyu Suhendra kepada Tribun.
"Misalnya mengenai faktor lingkungan sekeliling yang tidak mendukung untuk pendidikan. Ini lebih besar pengaruhnya," terang Ahyu Suhendra.
Penyebab lainnya masih kurangnya kontrol dan penerapan sistem pendidikan berkarakter bagi anak-anak usia sekolah. Ditambah masyarakat lingkungan masih sering tidak peduli dengan kondisi pendidikan di sekitarnya.
"Banyak anak yang bersekolah hanya melepas apa yang disuruh orangtuanya. Akibatnya terpengaruh lingkungan dengan mudah dan itulah penyebab tingginya putus sekolah, " jelas Ahyu.
Kemudian faktor kedua adalah masalah ekonomi sering kali jadi persoalan dalam kehidupan keluarga. Namun demikian, lanjut Ahyu, masalah ini bisa diatasi dengan menganggarkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari daerah.
"Sebenarnya kalau alasan tidak mampu bukan alasan lagi. Karena (biaya sekolah) dibantu pemerintah. Sekarang didatangi semua sekolah mana saja yang tidak mampu. Dan selanjutnya akan dibantu siswa kurang mampu itu, "jelas Ahyu.
Menurut Ahyu, Pemprov Riau fokus dalam menurunkan angka putus sekolah di tingkat SMA dan SMK. Sedangkan untuk SMP dan SD, itu merupakan kewenangan dari pemerintah kabupaten dan kota.
Baca: Citizen Report: Kapal ASDP Tak Layak Operasi, Mahasiswa Rupat Demo Dishub Provinsi Riau
"Jadi kita sama-sama punya tekad kurangi angka putus sekolah," kata Ahyu.
"Kami sudah punya program mengurangi angka putus sekolah itu dengan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait dan dengan sosialisasi kepada masyarakat betapa pentingnya bersekolah," papar Ahyu.
Saat disinggung mengenai banyaknya anak di usia sekolah sudah bekerja dan menjadi pemulung, menurut Ahyu itu disebabkan kondisi lingkungan yang tidak mendukung sekolah si anak.
"Lingkungan yang menjadi pengaruh terbesar ya. Makanya semua elemen masyarakat harus bertanggung jawab terhadap pendidikan anak di lingkungan masing-masing. Harus ikut melaporkan jika ada anak putus sekolah dari keluarga tidak mampu," kata Ahyu. (Tribun Pekanbaru Cetak)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/bocah-pemulung-mencari-sampah-plastik-di-pekanbaru_20180309_112336.jpg)