Indragiri Hulu
Setelah Bengkalis, Sarden Diduga Bercacing Juga Hebohkan Warga di Indragiri Hulu
Warga Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dikejutkan dengan penemuan sarden yang diduga mengandung cacing.
Penulis: Bynton Simanungkalit | Editor: Afrizal
Kemasannya juga masih dalam kondisi tersegel.
Menurut Rita, dari segi izin, produk ikan kaleng Farmer Jack terdaftar di BPOM RI dengan Nomor ML 543929007175.
Produk ikan sarden ini masuk ke Indonesia melalui perusahaan asal Batam, PT Prima Niaga Indomas.
Sedangkan produsennya adalah perusahaan asal China, yakni Zhang Zou Tan, Co, Ltd.
"Dari segi izin, produk tersebut terdaftar dan tidak ada masalah izin," ujar Rita.
Kabar adanya produk ikan kaleng mengandung cacing menghebohkan masyarakat Meranti dalam sepekan terakhir.
Temuan serupa juga dikabarkan terdapat di Kempas (Indragiri Hilir) dan Sungai Pakning, Kecamatan Bukit Batu, Bengkalis.
Abun, sub distributor sarden merek Farmer Jack yang memiliki gudang di Jalan Pangaram Selatpanjang, saat disidak petugas menyatakan pihaknya siap menarik kembali semua produk bermasalah tersebut.
"Setelah sidak ini kita tarik semuanya," tutur Abun.
Seorang warga Selatpanjang, Ucu (54),menyambut baik upaya yang dilakukan oleh BBPOM. Menurutnya, informasi cacing di dalam kaleng sarden ini sudah sangat meresahkan masyarakat.
"Kalau gini kan jelas, yang ditemukan itu benar cacing bukan usus kecil seperti klaim mereka (penjual). Jadi tidak usah dibeli lagi sarden dengan merek itu," kata dia.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Dagang (Disperindag) Kepulauan Meranti, Hariadi, meminta masyarakat untuk teliti dan jeli dalam membeli produk-produk makanan kemasan. Khususnya sarden Farmer Jack yang telah dinyatakan mengandung cacing gilig oleh BBPOM.
"Kita imbau masyarakat untuk hati-hati. Teliti lagi sebelum membeli,” ujarnya.(*)