Dikunjungi IWARA PT RAPP Dekranasda Kampar Kenalkan Kerajinan Khas

Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Fernando Sihombing

TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG- Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kampar memamerkan hasil kerajinan tangan kepada Ikatan Wanita Riau Andalan (IWARA) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).

Perkenalan hasil kerajinan ini dalam kunjungan IWARA ke Sekretariat Dekranasda, Rabu (21/3/2018).

Baca: Mantan Sopir Truk Ini Ngaku Bisa Bantu Korban Lulus Jadi Anggota Polri, Minta Uang Ratusan Juta

Baca: FOTO: Mantan Sopir Truk Ini Melakukan Penipuan Dengan Modus Penerimaan Polisi

Kunjungan IWARA bersama Community Development perusahaan bubur kertas ini sebagai kunjungan balasan.

Dekranasda telah lebih dahulu mengunjungi RAPP di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, beberapa waktu lalu.

Dekranasda memperkenalkan tudung saji hasil kerajinan khas Kampar.

Ada juga kain tenun serta beragam hasil kerajinan lainnya. 

Baca: Destinasi Wisata dan Makanan Khas Ini Diajukan Dinas Pariwisata ke API 2018

Ketua IWARA, Azrina Rudi Fajar mengungkapkan, kunjungan ini untuk saling berbagi pengetahuan tentang kebudayaan Riau.

"Kita ingin belajar tentang budaya di Kampar," katanya.

IWARA juga ingin tahu lebih banyak tentang pembinaan Usaha Mikro Kecil Menengah di Kampar. 

Menurut Azrina, RAPP memiliki prinsip 5C. RAPP hadir bagi Community, Country, Climate, Customer dan Company. 

Baca: Bukan Stadion Utama Riau Inilah Homebase PSPS Satu Musim ke Depan

"Bagaimana pembinaan UMKM, sangat didukung RAPP agar usaha kecil masyarakat dapat menggerakkan perekonomian keluarga," ujar Azrina didampingi CD Manager RAPP, Sundari Berlian.

Baca: Paman Korban Tak Menyangka Syahroni Sampai Dibacok, Soalnya dengan Si Pelaku Ada Hubungan

‎Kunjungan itu disambut oleh Ketua Harian Dekranasda Kampar, Syamsul Bahri dan Yuyun Hidayat, seorang penggiat pengembangan UKM nasional. Yuyun menyambut baik kunjungan tersebut.

‎Menurut Yuyun, kunjungan seperti ini merupakan momen untuk mempromosikan hasil kerajinan dari Kampar.

Sehingga dapat dikembangkan di daerah lain, termasuk di Pelalawan oleh IWARA.‎ (*/rls)