Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sebut Indonesia Bubar 2030, Tito Karnavian Sebut Prabowo Sebagai Sosok Begini

Dalam beberapa kali diskusi, Tito melihat Ketua Umum Partai Gerindra itu sangat tertarik dengan hal-hal akademis.

TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jend. Pol. Tito Karnavian. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kapolri Jendral Tito Karnavian menilai bahwa pidato Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang menyebutkan bahwa Indonesia akan bubar pada tahun 2030 bisa dijadikan panggilan untuk menyatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Bapak Prabowo melihatnya berlandaskan tulisan dari dua orang yakni PW Singer dan August Cole.

Ini (Ghost Fleet) adalah cerita science fiction. Mereka berdua cukup dikenal reputasinya baik dalam political science, tapi keduanya bukan spesialis untuk Asia Tenggara.

Jadi kalau saya melihat kontennya, belum terlalu akurat," ujar Tito saat berkunjung ke Mapolda Bengkulu, Sabtu (24/3/2018)

Dia menuturkan, Prabowo memang menyukai hal yang berbau akademis.

Dalam beberapa kali diskusi, Tito melihat Ketua Umum Partai Gerindra itu sangat tertarik dengan hal-hal akademis.

Menurut Tito, apa yang disampaikan Prabowo Subianto dapat dijadikan sebagai "wake up call" atau panggilan untuk mempersatukan NKRI.

Baca: Kerap Ditinggal Bekerja, Bilqis Anak Ayu Ting Ting Curhat Lewat Lagu Bunda

Baca: Ketika Najwa Shihab Berlatih Bersama The Minions, Begini Kicauan Warganet

Baca: Sejarah Earth Hour: Kenapa Harus Matikan Lampu 1 Jam? Ini Faktanya

"Pidato Pak Prabowo bisa sebagai wake up call untuk mempersatukan NKRI," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Prabowo menegaskan, pernyataannya soal Indonesia tidak ada lagi tahun 2030 didasarkan pada scenario writing pihak asing.

"Jadi di luar negeri itu ada scenario writing, yang nulis itu ahli-ahli intelijen strategis. Dibuka dong, baca dong," ujar Prabowo di Hotel Millenium, Jakarta, Kamis (22/3/2018).

Prabowo ingin menyampaikan skenario tersebut sebagai sebuah peringatan bagi Pemerintah Indonesia untuk tidak menganggap enteng berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat Indonesia, seperti kemiskinan, kesenjangan ekonomi, penguasaan sumber daya, hingga persoalan lingkungan.

Prabowo Subianto menegaskan, pernyataannya soal Indonesia tidak ada lagi tahun 2030 didasarkan pada scenario writing pihak asing.

Baca: Ketika Najwa Shihab Berlatih Bersama The Minions, Begini Kicauan Warganet

"Jadi di luar negeri itu ada scenario writing, yang nulis itu ahli-ahli intelijen strategis. Dibuka dong, baca dong," ujar Prabowo di Hotel Millenium, Jakarta, Kamis (22/3/2018).

Prabowo ingin menyampaikan skenario tersebut sebagai sebuah peringatan bagi Pemerintah Indonesia untuk tidak menganggap enteng berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat Indonesia, seperti kemiskinan, kesenjangan ekonomi, penguasaan sumber daya, hingga persoalan lingkungan.

Lebih lanjut ia mengatakan, masih banyak pihak asing yang hingga kini berusaha mengganggu kedaulatan Indonesia, seperti pada masa penjajahan di masa lalu.

"Sesudah perang kemerdekaan mereka tetap Indonesia mau dipecah dari dulu selalu. Nah ini sekarang masih ada tulisan seperti itu bahwa Indonesia ini oleh ahli masih dianggap tahun 2030 sudah tidak ada lagi," ujarnya.

Baca: Pidato Prabowo Soal Indonesia Bubar 2030, Gatot Nurmantyo: Apa yang Tidak Mungkin? Waspada!

Baca: Waw, Pengabdi Setan Sabet 4 Penghargaan IBOMA 2018, Ini Kategorinya

Ia mengatakan, Pemerintah Indonesia jangan terlalu lugu akan ancaman pihak luar terhadap kedaulatan Indonesia.

Sebab, berbagai kekayaan manusia, sumber daya alam, hingga kebudayaan menjadi sasaran perebutan pihak asing. "

Bahwa banyak iri sama kita banyak yang tidak punya sumber daya alam jadi mereka inginnya menjadi kaya dari kita, kita disuruh miskin terus jadi ini fenomena ya," kata dia.

Meskipun demikian, ia mempersilakan jika berbagai pihak tak memercayai apa yang ia sampaikan.

Ia menilai, hal itu merupakan kewajiban sebagai warga negara untuk mengingatkan negara akan potensi ancaman tertentu.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved