82 SMP di Pekanbaru Siap Laksanakan UNBK, Ini Kendala Yang Dihadapi
Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk tingkat SMP di Kota Pekanbaru masih menemui sejumlah kendala.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Syaiful Misgiono
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk tingkat SMP di Kota Pekanbaru masih menemui sejumlah kendala.
Salah satunya ada keterbtasan komputer yang dimiliki sekolah. Rata-rata komputer yang dimiliki sekolah yang akan melaksanakan UNBK berkisar 40 sampai 50 unit.
Sementara untuk jumlah siswanya rata-rata adalah 300 orang.
"Idealnya memang satu sekolah itu harus ada 120 sampai 130 unit komputer baru bisa maksimal. Tapi untuk mendistribusikan komputer itu kan tidak gampang. Kita butuh ruangan khsusus yang terhubung dengan jaringan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Muhammad Jamal, Selasa (27/3/2018) pada Tribunpekanbaru.com.
Meski demikian, Jamal mengklaim UNBK tingkat SMP di Kota Pekanbaru merupakan yang terbanyak di Riau.
Dari 155 SMP negeri dan swasta yang ada di Kota Pekanbaru, 82 sekolah diantaranya akan melaksanakan UNBK tahun ini.
"Yang tidak bisa menyelenggarakan UNBK karena jumlah muridnya banyak, kita sudah diizinkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Riau untuk menumpang di SMA dan SMK Negeri dan swasta yang melaksanakan UNBK," imbuhnya.
Baca: Pengurus Salimah Pekanbaru Resmi Dilantik
Lebih lanjut Jamal menambahkan, sekolah SMA dan SMK yang akan dijadikan tempat UNBK tersebut merupakan sekolah terdekat dengan SMP.
Sehingga siswa tidak perlu jauh-jauh untuk melaksanakan ujian.
"Jarak SMA yang akan kita pinjam itu tidak akan jauh dengan SMP yang akan melaksanakan UNBK. Tidak ada yang lebih dari 1 kilometer," ujarnya pada Tribunpekanbaru.com.
Saat disinggung sejauh mana persiapan yang saat ini sudah dilakukan jelang pelaksanaan UNBK, Jamal mengaku seluruh tahapan persiapan sudah dilakukan.
Salah satunya adalah dengan melakukan simulasi dan trayout.
"Simulasi dan trayout sudah dilaksnakaan sesuai dengan ajuran kementrian Pendidikan dan sejauh ini kita belum menemukan ada kendala," tuturnya.