Kakak Shireen Sungkar Meninggal Dunia, Kenali Autoimun, Penyakit yang Diidap dan Gejala-gejalanya

Autoimun adalah penyakit yang membuat sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat atau melawan sel dan jaringan miliknya sendiri.

Editor: Muhammad Ridho
Tribunnews.com/Achmad Rafiq
Artis Shireen Sungkar dan Zaskia Sungkar 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Mark Sungkar baru saja menyampaikan kabar duka.

Ia harus kehilangan Jamilah, putri dari pernikahannya dengan wanita sebelum Fanny Bauty.

Kabar duka tersebut disampaikan oleh Mark Sungkar melalui akun Instagram-nya.

Kakak tiri Shireen dan Zaskia Sungkar tersebut mengembuskan napas terakhir di RS AMC Amsterdam, Belanda.

"Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un. Tanggal 31 Maret 2018, tepat pukul 13.45 waktu Amsterdam atau 18.45 WIB, Jamilah (anak saya) di RS AMC Amsterdam telah menghadap Yang Maha Kuasa," tulis Mark Sungkar pada caption foto yang diunggahnya.

Ia juga berdoa agar sang putri diampuni segala dosa dan kesalahannya.

Aktor berusia 69 tahun tersebut mengungkap Jamilah terakhir kali tengah berjuang sebagai peserta di International Future Urban Housing dan masuk 10 besar.

Baca: Gatot Nurmantyo Pensiun dari TNI, Prabowo Subianto Benarkan Telah Bertemu Gatot

Baca: Gatot Nurmantyo Resmi Berhenti dari TNI, Mulai Hari Ini, Saya Punya Hak Memilih dan Dipilih

"Terakhir Jamilah sedang berjuang sebagai 10 besar dari 250 peserta 'International Future Urban Housing'. Manusia berencana, Allah yang menentukan segalanya," pungkas Mark Sungkar.

Dikutip dari Kompas com, aktris Fenny Bauty, mantan istri Mark, mengungkap bahwa sebelum tutup usia Jamilah mengidap penyakit autoimun.

"(Meninggal) karena penyakit autoimun menyerang organ tubuhnya, lambung, paru-paru, enggak ada imunnya lagi," ujar Fenny saat dihubungi wartawan lewat sambungan telepon, Minggu (1/4/2018).

Autoimun adalah penyakit yang membuat sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat atau melawan sel dan jaringan miliknya sendiri.

Fenny mengungkap bahwa mendiang Jamilah mengidap penyakit tersebut sejak setahun yang lalu.

Mark, menurut Fenny sering bolak balik Jakarta-Belanda untuk merawat Jamilah.

"Autoinun itu enggak ada obatnya yah, tergantung bodinya bisa menerima apa enggak," katanya.

"Saya Oktober tahun lalu temenin di sana, kebetulan lagi di sana. Sekarang lagi di sini, rupanya dia enggak kuat nahan sakit dan mungkin sudah ajal," ucap Fenny.

Apa itu penyakit autoimun?

Sistem imun adalah suatu organisasi yang kompleks di dalam tubuh yang biasanya dirancang untuk “mencari dan menghancurkan” penyusup tubuh atau kuman penyebab penyakit, termasuk penyakit menular.

Pasien dengan gangguan autoimun seringkali memiliki antibodi yang tidak biasa, yang beredar di dalam darah mereka dan menargetkan jaringan tubuhnya sendiri.

Tidak semua penyandang gangguan autoimun sadar mereka memiliki kondisi tersebut, sehingga memahami jenis-jenis gangguan autoimun beserta gejalanya menjadi sangat penting.

Ini supaya jika Anda mengalaminya, Anda bisa curiga dan segera memeriksakan diri ke dokter.

Beberapa gangguan autoimun yang sering terjadi di antara adalah:  

Radang sendi Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun kronis yang biasanya menyebabkan peradangan pada sendi dan jaringan meliputinya.

RA juga dapat memengaruhi organ-organ tubuh yang lain. Gejala RA yang umum adalah nyeri sendi, kelelahan, nyeri otot, lemas dan lemah, kehilangan nafsu makan, dan sendi terasa kaku di waktu pagi.

Gejala lebih lanjut meliputi peradangan atau kemerahan pada kulit, demam ringan, radang selaput dada (radang paru-paru), anemia, tangan dan kaki tak bisa bergerak, mati rasa atau kesemutan, pucat, dan mata terasa panas dan gatal.

Penyakit ini dapat muncul pada usia berapa pun, meski penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih rentan terhadap RA dibandingkan laki-laki.

Faktor-faktor seperti infeksi, gen, dan hormon dapat meningkatkan risiko RA.

Perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini.

 Multiple Sclerosis Multiple sclerosis adalah penyakit autoimun yang mengakibatkan pecahnya zat lemak pelindung saraf di otak dan sumsum tulang belakang.

Gejala umumnya antara lain adalah kelelahan, pusing, mati rasa atau lemah di satu sisi tubuh, neuritis optik (kehilangan penglihatan), penglihatan ganda atau kabur, keseimbangan goyah atau kurangnya koordinasi, tremor, kesemutan atau nyeri di bagian tubuh tertentu, dan usus atau kandung kemih masalah.

Penyakit ini lebih umum di kalangan mereka yang berumur 20- 40 tahun, meski dapat juga terjadi pada semua usia.

Perempuan berisiko MS dibandingkan laki-laki.  

Fibromyalgia Kondisi autoimun kronis ini menyebabkan nyeri tubuh yang tersebar luas di otot dan sendi.

Gejala lainnya termasuk kelelahan, iritasi usus, gangguan ingatan, jantung berdebar, gangguan tidur, migrain, kesemutan, dan nyeri tubuh.

Wanita lebih mungkin untuk mengalami fibromyalgia dibanding laki-laki.

Biasanya, fibromyalgia diderita oleh orang berumur di antara 20 sampai 50 tahun.

Gejala fibromyalgia sering dipicu oleh trauma fisik atau emosional, tetapi dalam banyak kasus tidak ada penyebab yang dapat diidentifikasi sebagai sebab dari gangguan tersebut.  

Penyakit Celiac Penyakit celiac adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak bisa menoleransi konsumsu gluten.

Gluten adalah sejenis protein yang ditemukan dalam semua bentuk gandum dan biji-bijianserupa seperti rye, barley, dan triticale.

Penyakit ini dapat terjadi pada semua usia.

Di antara orang dewasa, kondisi ini kadang-kadang terwujud setelah operasi, infeksi virus, stres emosional yang berat, kehamilan, atau melahirkan.

Sedangkan, anak-anak dengan kondisi ini, sering mengalami gangguan pertumbuhan, muntah, perut kembung, dan perubahan perilaku.

Gejala Celiac bervariasi pada setiap orang, di antaranya adalah sakit perut, sembelit atau diare, penurunan atau penambahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya, anemia, nyeri tulang dan sendi, kelelahan, lemah atau kekurangan energi.

Gangguan ini paling umum terjadi di Kaukasia di antara orang-orang keturunan Eropa.

Wanita lebih sering terkena penyakit Celiac dibandingkan laki-laki.  

Ulcerative colitis Penyakit radang usus ini sebagian besar memengaruhi usus besar dan rektum, ditandai dengan nyeri perut dan diare.

Gejala lain termasuk nyeri sendi, mual dan muntah, penurunan berat badan, dan perdarahan gastrointestinal.

Setiap kelompok usia dapat mengalami penyakit ini tetapi lebih lazim terjadi di antara usia 15 sampai 30 tahun dan 50 sampai 70 tahun.

Orang-orang dengan riwayat keluarga ulcerative colitis dan orang-orang keturunan Yahudi lebih berisiko terkena gangguan autoimun ini.

Gangguan tersebut mempengaruhi 10 sampai 15 per 100.000 orang.

(Tribunlampung/taryono)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved