Komputer Jangan Sampai Ngadat Saat UNBK, Dewan Wanti-wanti Bakal Turun ke Sekolah
Legislator akan turun ke beberapa sekolah, yang nanti menggunakan sistem komputerisasi saat ujian nasional.
Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Ariestia
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Syafruddin Mirohi
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Komitmen Disdik Pekanbaru sukses dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), tingkat SMP/MTs yang akan dihelat pada 16-20 April mendatang, didukung penuh Komisi III DPRD Pekanbaru.
Justru legislator akan turun ke beberapa sekolah, yang nanti menggunakan sistem komputerisasi tersebut.
"Pekan depan lah kita turun, tentu kita bahas dulu di komisi. Yang pasti, Disdik kita minta tidak lengah. Cek semua peralatan dari sekarang. Pak Jamal selaku pimpinan, jangan terima laporan saja. Tapi ikut turun memastikan semuanya dalam kondisi aman," sebut Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru Zulfan Hafiz ST, Rabu (4/4/2018) menjawab Tribunpekanbaru.com.
Yang paling disorot dewan saat pelaksanaan UNBK nanti, server komputer jangan sampai ngadat.
Karena pengalaman ini terjadi saat UNBK tingkat SMA/SMK, yang sedang berlangsung.
Baca: Manajemen Pertimbangkan Rencana Uji Coba Tim PSPS
Padahal, Disdik dan panitianya sudah memastikan dari awal, peralatan ready.
Selain itu juga, tambah politisi NasDem ini, panitia dan Disdik harus memastikan tidak beredarnya kunci jawaban palsu di kalangan siswa.
Karena hal ini sangat menganggu konsentrasi siswa, dalam persiapan UNBK tersebut.
"Termasuk juga salah soal, seperti soal untuk anak SMA ditampilkan untuk siswa SMP. Begitu juga selebihnya. Yang paling ditekankan di sini, jangan ada soal berbau porno, SARA dan lainnya. Kita harapkan UNBK kali ini, zero kesalahan lah, sehingga bisa menjadi contoh terbaik bagi daerah lainnya," pintanya.
Baca: Sandingkan Fotonya Hingga Kode Kelingking, Deddy Corbuzier Bicara Lucinta Luna dan Bunda Dorce!
Lebih dari itu, Zulfan juga mengimbau kepada semua siswa yang ikut ujian nasional.
Baik sekolah yang menggunakan sistem komputerisasi dan sekolah yang masih menggunakan sistem manual, agar tidak percaya dengan kunci jawaban yang beredar.
Tapi politisi muda ini meminta kepada para siswa, untuk percaya dengan kemampuannya sendiri.
"Kepada oknum-oknum yang bermain di sini, terutama yang menyebar kunci jawaban, jangan melakukan hal itu. Karena anak-anak kita, anak saudara kita yang akan rugi," harapnya. (*)