Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pilgub Riau 2018

Temui Warga Desa Aur Kuning Syamsuar 2 Jam Naik Sampan Lintasi Sungai Subayang

Lebih kurang 2 jam, Syamsuar melintasi Sungai Subayang dari Desa Gema ke Desa Aur Kuning bersama Anggota DPRD Kampar H Saidin dan Ramadhan

Penulis: Alex | Editor: Afrizal
istimewa
Perjalanan Cagub nomor urut 1 Syamsuar ke Desa Aur Kuning, Kampar Hulu Kiri, Selasa (10/4/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Alexander

Tribunpekanbaru.com, PEKANBARU- Sebagian warga di sejumlah kecamatan di Kabupaten Kampar masih ada yang tinggal di kawasan terisolir.

Wilayah yang ditempati warga tersebut juga masih ada yang masuk dalam kawasan Suaka Margasatwa (SM).

Sarana infrastruktur jalan juga tergolong sangat minim.

Bahkan warga tidak mengenal yang namanya sarana komunikasi telepon seluler, apalagi jaringan internet.

Sesuai dengan zona dan jadwal kampanye, Cagub Riau nomor 1, Syamsuar melakukan blusukan ke Desa Aur Kuning, Kampar Hulu Kiri, Selasa (10/4).

Baca: 4 Klub dari 4 Liga Top Eropa di Semifinal Liga Champions, Sejarah Baru!

Baca: Seram, Begini Kalau Gianluigi Buffon Saat Marah, Wasit Sampai Ketakutan

Ia ke sana menggunakan sampan pancung atau yang disebut Jonson oleh masyarakat setempat.

Lebih kurang 2 jam, Syamsuar melintasi Sungai Subayang dari Desa Gema ke Desa Aur Kuning bersama H Saidin dan Ramadhan yang merupakan Anggota DPRD Kampar.

Warga di sana mayoritas bekerja sebagai petani getah ini hidup sangat sederhana.

Hebatnya anak-anak mereka bisa sekolah hingga sarjana.

Meskipun harus berjuang keras untuk mewujudkan cita-cita anak mereka yang ingin hidup lebih berguna lagi bagi keluarga dan daerah.

"Anak-anak yang melanjutkan pendidikan ke SMA sederajat harus pisah dari orangtua. Karena di Aur Kuning hanya ada Tk, SD dan SMP. Tapi mereka berhasil dan dapat beasiswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Inilah hebatnya masyarakat Aur Kuning, yang ingin perubahan," sebut Syamsuar sesuai rilis yang tribunpekanbaru.com terima.

Warga di sana meminta kepada Syamsuar agar membuka kawasan isolasi yang ada di sana, seperti yang juga sudah dilakukannya di Kabupaten Siak.

"Pak Syam bisa bongkar isolasi di Siak, kami mohon juga buka juga isolasi di hutan tempat kami tinggal ini, Kampar Kiri Hulu. Orangtua kami sudah lebih lama tinggal di hutan Rimba Baling ini," kata Asrul, salah seorang tokoh pemuda.

Delapan Desa yang menggunakan akses transportasi Jonson ini diantaranya Muara Bio, Batu Sanggat, Tanjung Beringin, Gajah Bertelur, Aur Kuning, Subayang Jaya, Pangkalan Serai, Desa Jalur Kiri.

"Di delapan desa ini, kami sangat sulit sekali berkomunikasi dengan hp. Karena tidak ada jaringan telepon dari berbagai provider. Warga harus ke pusat kota dulu untuk mendapatkan jaringan seluler. Kami juga minta ini dengan Pak Syamsuar kalau nanti menjadi Gubernur," sebut Asrul lagi.

Baca: Chicco Jerikho Disemprot Netter Unggah Foto Putri Marino Saat Berenang, Sang Istri Angkat Suara

Baca: Busyet, Kakek Ini Tarik Uang Rp 2,1 M Sendirian, Teller Lapor Polisi karena Curiga Hal Ini, Ternyata

Menanggapi aspirasi masyarakat Aur Kuning itu, Syamsuar akan mencarikan solusi agar status SM itu bisa keluar atau menjadi hutan sosial seperti yang sudah ada di Siak.

Tentunya proses itu tidak mudah dan perlu waktu.

"InsyaAllah saya akan bawa Bu menteri Siti ke Desa ini. Semoga doa kita bersama dapat tercapai, dan masyarakat di sini bisa mengolah lahan untuk pertanian serta infrastruktur jalan juga bisa dibangun di sini. Termasuk pengadaan jaringan listrik PLN, jaringan telekomunikasi dan lainnya," kata Syamsuar yang sempat menyantap durian asli Kampar serta duku dan buah manggis. (*/rls)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved