MENYENTUH. . . Kisah Siswi MTs Ini Buat Air Mata Mengalir, Kenyang Adalah Sesuatu yang Mahal
Ropiah tak berani berharap lauk istimewa karena kenyang baginya adalah hal yang mahal.
Usia ayah Ropiah sudah renta, sekitar 70 tahun.
Ia memelihara beberapa kambing bersama dengan masyarakat lain.
Untuk memberi makan kambing, ia menyabit empat karung rumput setiap hari.
Namun, sudah enam bulan kambing tak kunjung hamil.
"Kalau tidak sabit rumput, kambing tidak makan. Saya sudah capek. Namun, saya melihat Ropiah dan Maimah, sekuat tenaga saya harus kerja menyabit rumput untuk kambing, semua untuk kedua anak ini," cerita ayah Ropiah tribunpekanbaru.com lansir dari kompas.com.
Untuk memenuhi kebutuhan harian Ropiah dan adiknya, Maimah menjual jamur tiram milik orang.
Per harinya ia mendapatkan untung hanya Rp 4.000 dari penjualan.
Uang itulah digunakan untuk makan sehari-hari.
Setiap hari Ropiah dan Maimah harus menempuh jalan 3,5 kilometer melintasi hutan dan jalan raya.
Hujan kadang menjadi musuh utama kedua bersaudara ini.
Ropiah memiliki satu tas sekolah yang berlubang.
"Karena berlubang, pena sering jatuh dan hilang," ujarnya.
Beberapa warga dan masyarakat yang simpatik memberikan keduanya jas hujan, tas, dan keperluan sehari-hari.
Malam hari menjelang, ayah Ropiah sering bangun di tengah malam karena batuk yang diderita sejak tiga bulan terakhir.
"Saya tidak tahu kenapa batuk ini terus menyerang. Pernah berobat, tetapi BPJS katanya sudah tidak berlaku, jadi tidak jadi berobat," kata ayah Ropiah.