Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Rokan Hulu

WASPADA Aliran Sesat, Kemenag Deteksi 4 Aliran yang Resahkan Masyarakat Masuk Rokan Hulu

Namun yang lebih berbahaya lagi, lanjut Syahrudin, sudah adanya indikasi masuknya aliran Syiah di Rohul.

Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Afrizal
net
ilustrasi 

Tepatnya di SKPB tambahan Kecamatan Rambah Samo.

Baca: Dituding Ada Permainan, Ini Penjelasan Ketua Baznas Kampar Soal Pembagian Zakat

Baca: Sumur Minyak Meledak, Titik Api Semburan Sulit Dipadamkan, Harus Gunakan Cara Ini

Indikasi tersebut dibuktikan dengan telah ditemukanya selebaran ajaran Khumaini.

Menurutnya, Aliran Syiah merupakan salah satu aliran berbahaya, dikarenakan aliran ini meragukan kenabian nabi Muhamad SAW serta mengutuk khulafarasyydin.

"Udah ada indikasi aliran Syiah itu masuk ke Rohul, tapi kita belum bisa pastikan siapa saja yang sudah masuk," tegasnya pada Tribunrohul.com

Kemudian yang baru-baru ini, ditemukanya adanya penolakan masyarakat terhadap aliran Jaka Kumbara, di Desa Lubuk Kerapat, Kecamatan Rambah Hilir.

"Dimana, kegiatan aliran ini, nyaris menimbulkan bentrok fisik dengan masyarakat setempat. Namun bisa diredam oleh pihak keamanan setempat," terangnya.

Syahrudin menjelaskan, aliran Jaka Kumbara dikategorikan sebagai aliran sempalan atau aliran yang muncul dengan tiba-tiba.

Dimana, aliran ini mulai muncul sejak tahun 2016 dan diduga berasal dari kabupaten ‎Kampar.

Dijelaskannya, beberapa ajaran Aliran Jaka Kumbara yang di nilai menyimpang dari ajaran Ahli Sunnah Wal Jemaah yaitu, adanya kewajiban mengulang syahadat jika masuk aliran ini, karena syahadat diluar Aliran ini, tidak sah karena dianggap islam keturunan.

Bahkan, terangnya, aliran ini melakukan pembayaran zakat tidak diatur menurut nisab, tapi berdasarkan waktu, sekali seumur hidup, dan dibayarkan kepada pemimpin aliran tersebut bernama Jaka Kumbara.

Baca: Sumur Minyak Tradisional di Aceh Meledak, 15 Orang Tewas

Baca: Rekonstruksi Suami yang Potret Jasad Usai Bunuh Istri Sendiri, Pak Tolong Bawa Pelaku Kemari

"Kalau gak salah itu dananya, sekitar Rp 4 juta gitu lah, dan itu diserahkan pada pemimpinya, dan itu merupakan tiket masuk surga," imbuhnya.

Agar tidak terpangaruh terhadap aliran-aliran yang diduga menyimpang,‎ dirinya mengharapkan, masyarakat dapat berpegang teguh kepada akidah serta jangan ikut ikutan terhadap aliran yang masyarakat tidak punya pengathuan tentangnya.

"Jangan mudah percaya dengan aliran-aliran baru yang kita tidak tau ilmunya, tentunya ini akan menjerumuskan," pungkasnya. (*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved