Hampir 50 Persen Anak Suku Talang Mamak tak Bersekolah, AMAN Inhu: Terganjal Kartu Identitas

Gilung berkata saat ini tidak lebih 30 orang anak-anak Talang Mamak yang bisa merasakan bangku perguruan tinggi.

Hal itu karena ketidaksanggupan orangtua mereka menguliahkan anaknya.

Seperti dijelaskan Gilung, sebagian besar masyarakat Talang Mamak adalah petani karet dan sebagian lagi petani ladang.

Penghasilan mereka tidak sebanding dengan pemilik kebun kelapa sawit.

Kendala-kendala tersebut tidak dapat dibantah oleh Batin Godok, yang merupakan Batin di Desa Talang Durian Cacar, Kecamatan Rakit Kulim.

Batin Godok, kepada Tribunpekanbaru.com, mengaku di desanya saat ini masih memiliki SD kelas jauh.

Namun mereka masih bersyukur karena setidaknya mereka tidak harus menempuh perjalanan empat kilometer.

Baca: Waw, Istri Najib Razak Diduga Hendak Sembunyikan 50 Tas Hermes Birkin Miliknya, Harganya. . .

Batin Godok juga orangtua yang memiliki empat orang anak.

Tiga anaknya saat ini sedang bersekolah di Jakarta, satu duduk di bangku SMP dan dua anaknya sudah duduk di bangku SMA.

Awal menyekolahkan anaknya di Jakarta dirinya sempat terkendala karena tidak ada KK dan KTP.

Namun hal tersebut bisa diupayakannya sebelum pendaftaran sekolah.

Godok berkata dirinya sempat kesulitan mencukupi biaya pendidikan anaknya di Jakarta.

Namun dirinya tertolong oleh salah satu sahabatnya sesama di komunitas masyarakat adat yang memperbolehkan anaknya tinggal di rumahnya tanpa perlu membayar.

"Di sekolah juga anak pertama saya mendapat Kartu Indonesia Pintar, jadi kemarin anak saya mendapat bantuan Rp 1 juta. Sementara anak saya yang tiga lagi sedang diurus di sekolahnya," katanya. (TRIBUN PEKANBARU CETAK/ton)

Bagaimanakah kondisi anak-anak Suku Akit dalam memperoleh hak pendidikan? Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru EDISI HARI INI.