Mapolda Riau Diserang

Ditabrak Teroris di Mapolda Riau, Begini Keseharian Auzar Dimata Atasan, Keluarga dan Tetangga

Seorang keluarga dekat dari Iptu Anumerta Luar Biasa Auzar, Muharimin mengatakan, mendiang merupakan seseorang dengan jiwa sosial yang tinggi.

Penulis: Syahrul | Editor: M Iqbal
istimewa
IPDA Auzar tewas dalam penyerangan di Mapolda Riau Rabu (15/5/2018) 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Ipda Auzar, personil polisi di Polda Riau dinyatakan meninggal setelah mendapatkan perawatan medis di RS Bhayangkara pasca insiden penabrakan oleh oknum diduga pelaku teror di Polda Riau pada Rabu (16/5/2018).

Sosoknya sebagai polisi senior ternyata meninggalkan bekas mendalam bagi sejumlah orang. Baik atasannya di kantor, keluarga dan kolega hingga para tetangga.

Siang hari, Tribun Pekanbaru melakukan pantauan ke rumah duka Ipda Auzar di bilangan Bambu Kuning I Kota Pekanbaru.

Ratusan warga setempat sudah meramaikan lokasi rumah duka untuk memberi semangat dan doa kepada keluarga yang ditinggalkan.

Sekitar pukul 13.30, jenazah tiba di rumah duka dengan menggunakan ambulans dan pengawalan dari kepolisian.

Tak pelak, suasana haru meliputi rumah duka dua lantai itu ketika mobil jenazah mulai memasuki pekarangan.

Suasana haru menyelimuti rumah duka Almarhum Iptu Luar Biasa Anumerta Auzar, di Jalan Bambu Kuning Pekanbaru, Rabu (16/5/2018).
Suasana haru menyelimuti rumah duka Almarhum Iptu Luar Biasa Anumerta Auzar, di Jalan Bambu Kuning Pekanbaru, Rabu (16/5/2018). (TribunPekanbaru/Theo Rizky)

Ani, istri dari Ipda Auzar turun dari ambulans mengiringi suaminya sambil dibopong oleh anggota keluarga lainnya.

Tangis Ani langsung menyeruak seketika memecah suasana di rumah duka tersebut. Suara tangisan kian bersahut-sahutan ketika jenazah masuk kedalam rumah.

Hingga upacara pemberangkatan jenazah yang dipimpin oleh kepolisian, suara tangisan tersebut belum juga mereda.

Dari upacara yang dipimpin oleh Wakapolda riau Brigjen Polisi Permadi itu pula, Ipda Auzar dianugerahi kenaikan pangkat menjadi Iptu Anumerta Luar Biasa Auzar.

Seorang keluarga dekat dari Iptu Anumerta Luar Biasa Auzar, Muharimin mengatakan, mendiang merupakan seseorang dengan jiwa sosial yang tinggi.

Suasana duka menyelimuti prosesi pemakaman Almarhum Iptu Luar Biasa Anumerta Auzar, personil Kepolisian Polda Riau korban meninggal dunia akibat serangan yang diduga aksi teror di Mapolda Riau yang dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mayang Sari Kelurahan Bambu Kuning, Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru, Rabu (16/5/2018).
Suasana duka menyelimuti prosesi pemakaman Almarhum Iptu Luar Biasa Anumerta Auzar, personil Kepolisian Polda Riau korban meninggal dunia akibat serangan yang diduga aksi teror di Mapolda Riau yang dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mayang Sari Kelurahan Bambu Kuning, Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru, Rabu (16/5/2018). (TribunPekanbaru/Theo Rizky)

"Beliau aktif berkegiatan di masjid dan aktifitas warga lainnya. Pak Auzar juga sangat peduli dengan warga sekitar yang membutuhkan," ungkap Muharimin.

"Pak Auzar juga tak segan menjadi bilal atau imam masjid jika diminta. Banyak masyarakat juga sering dibantu olehnya," tambahnya.

Diketahui pula, Ipda Auzar tinggal di lingkungan tersebut belum lama. Baru sekitar lima tahun belakangan.

Sebelumnya, Ipda Auzar lama tinggal di Asrama Polri di Jalan Sisingamangaraja Kota Pekanbaru.

"Paling khas dari beliau adalah, Pak Auzar selalu mengajak orang untuk shalat. Tak terkecuali keluarga, warga sekitar juga sering diajaknya bersama-sama ke masjid ketika waktu shalat tiba," jelasnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh tetangganya Heru. Lelaki berprofesi sebagai ASN di lingkungan Pemprov Riau ini mengatakan, Ipda Auzar merupakan sosok bersahabat di lingkungan Bambu Kuning.

"Beliau mau juga sesekali duduk ngopi di warung-warung dekat rumah bersama dengan anak-anak muda disini," jelasnya.

Heru juga mengaku kaget dengan kabar duka Ipda Auzar. "Baru beberapa hari lalu beliau duduk ngopi dengan mertua saya. Rasanya kaget juga dengan kabar beliau sudah meninggal," pungkasnya.

Dimata atasannya di Dit Lantas Polda Riau Kasi SIM Regident Ditlantas Polda Riau Kompol Budi Setiawan , Iptu Anumerta Luar Biasa Auzar merupakan orang yang luar biasa baik dalam beribadah.

"Saya tinggal di Asrama Polisi Sewu di Kartini. Depan rumah saya ada masjid. Disana, setiap subuh saya dibangunkan untuk shalat oleh Pak Auzar," ungkap Kompol Budi.

"Hingga saya pulang kerja, di masjid RSDC, yang memanggil shalat melalui adzan dan menjadi imam itu Pak Auzar juga. Bagi saya, beliau itu sangat dekat dengan keseharian saya secara pribadi," tambahnya.

IPDA Auzar tewas dalam penyerangan di Mapolda Riau Rabu (15/5/2018)
IPDA Auzar tewas dalam penyerangan di Mapolda Riau Rabu (15/5/2018) (istimewa)

Kompol Budi mengaku, dirinya merasa sangat kehilangan atas meninggalnya Iptu Anumerta Luar Biasa Auzar atas insiden teror Rabu pagi di Mapolda Riau.

Dia menghimbau, agar seluruh masyarakat luas saling menjaga satu sama lain dalam hal keselamatan dan keamanan.

"Semoga, dengan kejadian ini seluruh masyarakat bisa lebih aware, saling bersatu padu agar tidak terjadi lagi kejadian serupa," tutupnya. (Mad)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved