Ramadan 1439 H
Vitamin Mahal, Harga Daging Ayam Naik Rp 2000 Hingga Rp 5000
Memasiki pertengahan bulan Ramadan sejumlah kebutuhan pokok mulai merangkak naik, Rabu (30/5/2018).
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
Laporan wartawan Tribunpekanbaru.com, Syaiful Misgiono
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Memasiki pertengahan bulan Ramadan sejumlah kebutuhan pokok mulai merangkak naik, Rabu (30/5/2018).
Kenaikan harga salah satunya terjadi pada harga daging ayam potong jenis ayam ras.
Kepala Dinas Perdangan dan Perindustrian (Disperindah) Kota Pekanbaru Ingot Hutasuhut mengungkapkan, harga ayam potong jenis ayam ras mengalami kenaikan cukup pesat sejak awal puasa hingga saat ini.
"Berdasarkan monitoring kita beberapa pasar untuk harga daging ayam potong memang mengalami peningkatan harga. Sampai hari ini saya dapat laporan harganya belum juga turun," katanya pada Tribunpekanbaru.com.
Kenaikan harga daging ayam potong berkisar mulai Rp 2000 hingga Rp 5000.
Baca: Pemkab Tambah 23 RTH di Kecamatan Inhil, Inilah Nama-nama Taman Tersebut
Yakni dari Rp 25 Ribu menjadi Rp 27 ribu. Bahkan ada beberapa yang menjual hingga Rp 30 ribu.
Menurut keterangan Ingot, kenaikan harga ayam potong tersebut mengalami kenaikan disebabkan vitamin dari ayam potong tersebut juga mengalami peningkatan.
"Sehingga ketika kita tanyakan dengan distributor ayam potong ini untuk vitamin dan pakan ayam mengalami peningkatan dan menyebabkan harga ayam potong hingga saat ini belum turun," imbuhnya.
Selain harga ayam potong, kenaikan harga juga terjadi pada daging ayam kampung.
Dari Rp 50 ribu menjadi Rp 55 ribu atau naik sebesar Rp 5 ribu.
Baca: Pemilik Lahan Hadang Alat Berat yang Sedang Bekerja, Pelebaran Jalan HR Soebrantas Terhambat
Sementara untuk harga bahan sembako seperti cabai, beras dan beberapa harga lainnya menjelang Ramadan dan selama bulan suci Ramadan terkadang masih fluktuatif.
Terkadang mengalami kenaikan namun selang beberapa hari justru turun.
"Dan harga ini mengalami fluktuatif di pasaran," ujarnya.
Sementara Plt Walikota Ayat Cahyadi meminta Disperindag untuk melakukan pengawasan untuk mengantisipasi lonjakan harga yang disebabkan permainan dari spekulan.
"Berdasarkan laporan Disperindag memang ada beberapa sembako yang terjadi fluktuasi. Untuk antisipasinya, tanggal 8 Juni nanti kita melakukan pengawasan ke pasaran agar tidak terjadi gejolak harga di pasar," pungkasnya. (*)