Kutukan Mati 3 Dinasti, Inikah Nasib Nahas yang Bisa Diwariskan Turun-temurun?
Apakah nasib nahas juga bisa diwariskan menjadi kutukan turun-temurun? Jelas sulit mencari buktinya.
Begitu diangkat sebagai ketua partai, namanya kemudian ditambah menjadi Bilawal Bhutto Zardari untuk menegaskan dirinya masih mewarisi dinasti politik Bhutto.
Sama seperti ibunya, masuk ke dunia politik di usia yang masih sangat muda semula bukanlah pilihan hidup Bilawal yang mahasiswa Oxford University ini. Tapi kematian ibunya mengubah pandangannya.
"Demokrasi adalah balas dendam terbaik," katanya menirukan ibunya. Tak ada yang bisa memastikan apakah Bilawal akan menjadi Bhutto kelima yang mengalami nasib tragis seperti ibunya.
Pengkhianatan dan balas dendam
Keluarga Bhutto bukan satu-satunya dinasti yang mengalami pembunuhan turun-temurun. Masih di Asia Selatan, tepatnya di India, nasib serupa juga menimpa keluarga Nehru - Gandhi.
Keluarga ini merupakan dinasti politik yang sangat berpengaruh di India hingga kini. Adalah duet Jawaharlal Nehru dan Mahatma Gandhi yang memulainya, ketika India melepaskan diri dan penjajahan Inggris.
Nehru meninggal secara "biasa" akibat serangan jantung pada 27 Mei 1964. Yang justru nasibnya nahas adalah Gandhi. Penganjur ajaran ahimsa (aksi nirkekerasan) ini wafat lewat cara kekerasan. Ia ditembak oleh Nathuram Godse, seorang penentangnya, pada 30 Januari 1948.
Godse membunuh Gandhi karena ia menganggap pemimpin spiritual India itu bertanggung jawab atas konflik Hindu - Islam yang berakhir dengan lepasnya Pakistan dari India.
Ved Mehta, di dalam bukunya Mahatma Gandhi and His Apostles, menceritakan detik-detik penembakan itu: Saat itu Gandhi sedang berjalan menuju lima ratusan massa yang berkumpul untuk mengikuti pertemuan sekaligus memanjatkan doa bersama.
Begitu Gandhi menghampiri mereka, orang-orang itu segera berkerumun di sekelilingnya berebut berkah dan menyentuh kakinya. Ketika ia berada beberapa meter dari panggung tempat duduknya, seorang laki-laki berwajah berewok menyeruak ke depan Gandhi lalu melakukan sembah.
Namun, di luar dugaan, setelah melakukan sembah, lelaki itu melepaskan tembakan beruntun dari pistol yang ia sembunyikan di balik bajunya. Gandhi seketika tersungkur ke tanah dan tak lama kemudian meninggal.
Kematian Gandhi ini membuat seluruh India, bahkan seluruh dunia berkabung.
Cukup lama setelah itu, 36 tahun kemudian, pembunuhan kembali terjadi di keluarga Nehru - Gandhi. Kali ini korbannya adalah Indira Gandhi.
Indira sebetulnya tak punya hubungan darah dengan Gandhi. Ia putri Jawaharlal Nehru. Ia menggunakan nama belakang Gandhi karena ia menikah dengan Feroze Gandhi. Feroze sendiri bukan anak kandung Gandhi tapi anak angkatnya.
Jadi, antara Mahatma Gandhi dan Indira sebetulnya tak ada garis keturunan langsung. Indira tidak mewarisi darah Gandhi. Tapi ia mewarisi nasib Gandhi dalam hal nasib nahas saat menjemput kematian.
