Idul Fitri 1439 H
Begini Penjelasan Hukum Takbiran Menyambut Idul Fitri, Berikut Lafal Bacaannya
Aktivitas ini merujuk pada aktivitas perayaan mereka pada malam hari dalam menyambut datangnya Idul Fitri dan Idul Adha.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Menyambut datangnya hari raya Idul Fitri , umat muslim biasa menggelar malam takbiran.
Takbiran di Indonesia merujuk pada aktivitas yang biasa dilakukan umat muslim untuk mengucapkan kalimat takbir (Allahu Akbar) secara bersama-sama.
Lebih spesifik lagi, aktivitas ini merujuk pada aktivitas perayaan mereka pada malam hari dalam menyambut datangnya Idul Fitri dan Idul Adha.
Baca: Lebaran di Pekanbaru, Ini 4 Destinasi Wisata yang Bisa Anda Kunjungi
Baca: Inilah Negara yang Merayakan Hari Raya Idul Fitri pada 15 Juni, Sama dengan Indonesia
Dilansir Tribun Jogja dari NU Online, pada dasarnya membaca takbir adalah sebagian dari bacaan zikir.
Oleh karena itu tidak ada larangan dalam bertakbir selama masih dalam batas kewajaran.
Karena dengan bertakbir itu seseorang akan ingat kepada keagungan Allah Sang Pencipta.
Sesuai petunjuk aturan pembacaan takbir, ada dua macam takbir, yakni takbir mursal dan takbir muqayyad.
Baca: Tips Agar Tak Mabuk Saat Mudik Baik Perjalanan Darat, Laut dan Udara, Lakukan Hal Ini!
Baca: Saat Hadapi Kemacetan Mudik Gunakan 4 Fitur Whatsapp ini, Mulai dari Video Call
Takbir mursal adalah pembacaan takbir yang tidak terikat waktu, karena dianjurkan sepanjang malam.
Seperti takbir di malam Idul Fitri dan Idul Adha.
Adapun takbir muqayyad adalah takbiran yang terbatas pada waktu, seperti pembacaan takbir setiap selesai salat lima waktu selama Idul Adha dan hari tasyrik, 11,12 dan 13 dzulhijjah.
Berikut bacaan takbir secara lengkap yang dapat dilafalkan saat menyambut Idul Fitri :
Baca: Jokowi Pastikan Isu Kemerdekaan Palestina Jadi Prioritas Indonesia di DK PBB
Baca: Inilah 8 Kebiasaan Makan Kim Jong-Un yang Tak Banyak Diketahui Orang
فِرُون, وَلَو كرِهَ المُنَافِقوْن, وَلَوكرِهَ المُشْرِكوْن, لاالهَ اِلا اللهَ وَحدَه, صَدَق ُوَعْدَه, وَنَصَرَ عبْدَه, وَأعَزّجُندَهُ وَهَزَمَ الاحْزَابَ وَاحْدَه, لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُ وَِللهِ الحَمْ
Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore, tiada Tuhan(yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya, dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafiq, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan ke Esa anNya, Dia dzat yang menepati janji, dzat yang menolong hambaNya dan memuliakan bala tentaraNya dan menyiksa musuh dengan ke Esa anNya. tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji hanya untuk Allah.
Namun sering juga pembacaan takbir secara singkat dan lebih umum :
اللهُ اكبَرْ, اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُوَِللهِ الحَمْد
Baca: Live Streaming Opening Ceremony Piala Dunia 2018 Rusia Pukul 20.30 WIB
Baca: Ini Penjelasan Terbaru BKN tentang Penerimaan CPNS 2018, Akan Ada 8 hingga 10 Juta Pendaftar
(Tribun Jogja/Hanin Fitria)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Lafal Bacaan dan Hukum Takbiran Menyambut Idul Fitri, http://jogja.tribunnews.com/2018/06/11/lafal-bacaan-dan-hukum-takbiran-menyambut-idul-fitri?page=all&_ga=2.149393778.575019306.1528806588-1168015462.1528806588.
Penulis: Hanin Fitria
Editor: ton