Dianggap Tak Transparan Anggota Dewan Minta Bapenda Lakukan Terobosan Usai Idul Fitri
Selama ini, cara penarikan pajak-pajak tersebut, dinilai tidak transparan. Apalagi tidak dilakukan secara online, masih sistem manual.
Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Syafruddin Mirohi
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- DPRD Pekanbaru mengasumsikan defisit anggaran di APBD Pekanbaru tahun 2018 ini, bisa mencapai Rp 500 juta, dari nilai APBD yang sudah disahkan Rp 2,4 triliun.
Hal tersebut disebabkan karena beberapa faktor.
Di antaranya dana bagi hasil (DBH) yang minim, dana alokasi umum (DAU) hingga dana alokasi khusus (DAK) yang tidak sesuai harapan.
Termasuk juga raihan pendapatan asli daerah (PAD), yang tidak mencapai target.
Anggota Komisi I DPRD Pekanbaru Puji Daryanto ST, Rabu (13/6/2018) menjelaskan, khusus PAD kota ini, memang setiap tahun tidak pernah mencapai target.
Penyebabnya, karena masih banyak terjadi kebocoran di beberapa objek, yang dinilai berpotensi.
"Tidak transparan, makanya tidak pernah tercapai," kata Puji kepada Tribunpekanbaru.com.
Baca: Wasekjen Gerindra Mundur Karena Ulah Fadli Zon: Siap Bertarung Gembosi Gerindra
Baca: Real Madrid Umumkan Pelatih Timnas Spanyol Julen Lopetegui Gantikan Zinedine Zidane
Dari beberapa objek pajak yang dinilai menjadi penyumbang terbesar PAD, ada objek pajak yang tingkat kebocorannya tinggi.
Seperti pajak restoran/rumah makan, pajak hotel, pajak parkir, pajak tempat hiburan dan pajak lainnya.
Selama ini, cara penarikan pajak-pajak tersebut, dinilai tidak transparan.
Apalagi tidak dilakukan secara online, masih sistem manual.
Makanya, Bapenda dinilai tak pernah jujur dalam transparan pajak yang ditarik.
Makanya, nilai pajak tersebut dari tahun ke tahun, tidak naik secara signifikan.
Padahal, jika dikelola dengan baik, apalagi menggunakan sistem online terkoneksi, maka pendapatan dari pajak tersebut, dipastikan tinggi.
"Kita minta lah, setelah Lebaran Idul Fitri ini, Bapenda selaku leading sektor melakukan terobosan. Jangan puas dengan kinerja sekarang. Karena APBD tahun ini, sangat bertumpu pada PAD. Jadi, jangan main-main," pinta politisi PAN ini.
Sebelumnya, Bapenda Pekanbaru mencatat realisasi pajak di Kota Pekanbaru, hingga triwulan kedua tahun ini mencapai Rp 193 Miliar.
Baca: Jalur Lintas Barat Alami Peningkatan Arus Mudik. Ini Dia Titik-titik Rawan Macet dan Longsor
Baca: GM Bandara SSK II: Puncak Arus Mudik Angkutan Udara Sudah Berlalu
Bahkan, Bapenda Kota Pekanbaru mengklaim realisasi PAD, dari pajak mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun lalu kenaikannya berkisar 15-20 Persen.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bapenda Kota Pekanbaru, Muhammad Jamil mengatakan dari sebelas objek pajak yang dipungut Bapenda tiga diantaranya telah over target. Tiga objek pajak yang sudah over target tersebut yakni Pajak Hiburan, Parkir dan BPHTB. Diperkirakan jelang akhir triwulan kedua Bapenda bisa mencapai seluruh target PAD. (*)