Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kapal Tenggelam di Danau Toba

Merinding, Warganet Bikin Puisi Tragedi KM Sinar Bangun yang Tenggelam di Danau Toba

Nathasya mengaku yang membuat puisi yang seolah menceritakan pesan korban KM Sinar Bangun pada keluarga yang menantikan kepulangang mereka.

istimewa/Tribunmedan.com
Kapal yang membantu evakuasi korban kapal kayu yang tenggelam di Danau Toba, Senin (17/6/2018) 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pencarian korban KM Sinar Bangun yang sudah memasuki hari ketujuh Minggu (24/6/2018) belum menunjukkan hal menggembirakan.

Tim pencarian korban KM Sinar Bangun yang tergabung dari personel TNI, Polisi, Basarnas, dan Relawan masih melakukan pencarian 184 korban yang belum ditemukan.

Pencarian hari ke tujuh pascaterbaliknya Kapal KM Sinar Bangun, tim telah mengkerahkan dua alat canggih yang dapat mendeteksi fitur hingga kedalaman dua ribu meter dasar Danau Toba, Minggu (24/6/2018).

Ratusan keluarga korban masih setia menunggu kabar dari tim di Dermaga Tigaras dan Simanindo. Nama korban yang masih dicari juga sudah ditempelkan di papan pengumuman. Suasana haru terus terasa selama jadwal pencarian.

Diketahui, Kapal KM Sinar Bangun yang sedang membawa 206 penumpang melaju dari Dermaga Simanindo Kabupaten Samosir menuju Tigaras Kabupaten Simalungun. Dari 206 korban, 22 korban ditemukan dengan tiga orang meninggal dunia. 

Amatan tribun-medan.com di papan pengumuman, 206 korban masih berusia muda.

Bahkan, ada yang masih bayi berusia 1,5 tahun. Dan yang paling tua berusia 66 tahun. 

Baca: Awasi Masa Tenang, Bawaslu Riau Turunkan Tim Patroli Pengawasan

Baca: PDI-P: SBY Playing Victim, Dihantui Cara Berpikirnya Sendiri

Baca: Ini 5 Gol Menit-menit Akhir yang Paling Dramatis di Piala Dunia 2018

Dari perhitungan di papan pengumuman, sebanyak 145 korban berusia 1,5 tahun hingga 30 tahun. Sisanya, sebanyak 61 berusia 30 tahun hingga 66 tahun.

Usia yang sangat banyak yakni 22 hingga 24 tahun. Dalam kalkulasi 70 persen usia muda menjad korban dalam peristiwa KM Sinar Bangun.

Seorang netizen Nathasya Budhizt mengunggah puisi yang membuat merinding yang membaca. Puisi ini diunggah Sabtu (23/6/2018) pukul 12.00.

Hingga Minggu (24/6/2018) pukul 12.00 atau 24 jam setelah diunggah puisi ini sudah dibagikan 13.000 kali.

Dalam chat dengan netizen lain Nathasya mengaku yang membuat puisi yang seolah menceritakan pesan korban KM Sinar Bangun pada keluarga yang menantikan kepulangang mereka.

Ini puisinya:

Ayahh.... 

Ibuuuuu..... 

Sangat dingin ternyata di Danau Toba tercinta ini.... 

Tapi tubuhku sudah mulai terbiasa dgn hawa di dalam air ini..... 

Sangat berbeda dengan hawa di daratan yg bgtu panas, terik dan menyakiti tubuhku dgn paparan sinar matahari ataupun terluka akibat saudara kita yg lain.... 

Dsini aku tak merasakan sakit lagi ibu.... 

Tubuhku trasa nyaman dgn air ini yg bgitu menyejukkan di stiap pori2 kulitku....

Bagaimana ini ibu? 

Ayah??? 

Saudara2 ku??? 

Spertinya tubuhku enggan ke darat lagi.... 

Tapi aku kepikiran kehadiranku yg kalian tunggu....

Aku mengingat kalian menungguku di darat dermaga....

Ku dengar kalian menangis tak henti dan saling menyalahkan... 

Jangan lagi ya, karna kami sudah nyaman dsini walau awalnya aku panik ketika air Danau masuk dari mana saja ke dlam tubuhku. Tapi aku tarik nafas panjang dan kupanggil nama Tuhan...

Dsini banyak jg sperti aku.... 

Sketika tubuh ku mreka mulai trasa nyaman duduk di kapal ini sambil melihat ikan dan penguasa Danau Toba di dalam sini...

Ayah....
ibu.... 
saudara2ku.... 

Kebingunganku membuat ku tak tenang disini.... 

Jiwaku mrindukan kalian.... 

Tapi ragaku tlah nyaman disini....

Bolehkan ku minta 1 hal???

Agar aku tau kalian smua baik2 dsana... 

Karna aku baik2 dsini.... 

Bila ragaku tak smpai ke darat di hari ke 7, bawalah air Danau Toba dalam 1 botol.. 

Pulanglah dan Doakan aku..

Aku juga inginn... 

Bercerita pada Tuhan langsung bahwa aku menyayangi kalian.... 

Klo di bri kesempatan kita brtemu di taman surga Tuhan nanti.... 

Aku rindu kalian, ucap namaku di dalam doa kalian yaa... ayahh.... ibu. ... saudara 2ku.....

Tertanda...

Kami penumpang di kapal SINAR BANGUN DANAU TOBA

Baca: Hidung Rudy Jadi Tumbal Kemenangan Jerman Atas Swedia, Patah dan Berdarah

Baca: Aktif Kembali Sebagai Gubernur Riau, Andi Langsung Kunjungan Kerja ke Rohul

Baca: Penasaran Ingin Tahu Pesan WhatsApp (WA) yang Telah Dihapus? Begini Tips Mudahnya

Sebelumnya Nathasya juga unggah curhat keresahan keluarga korban KM Sinar Bangun menanti kabar keluarganya yang jadi korban.

Ini puisi lengkapnya:

Hai apa kabar kamu yg di dalam air sana??? 

Takkah kamu dengar alunan tangis dari darat ini yg mmanggil mu....

Hai kapal yg bgitu gagah sore kemarin yg kehadiranmu sngat kami rindukan membawa sanak saudara kami yg skrg msh brsama mu di perairan Danau Toba...

Takkah kau bisa menunjukkan di mana dermaga yg membuat kami bs brtemu dgn mreka???

Tuhanku ya Tuhanku.... 

Brikan titik cahaya terang buat mreka utk bs keluar dari kapal yg bgtu gagah dan kuat tsb. 

Bri mreka kesempatan bertemu dgn yg merindukan mreka dari doa dan tangis..

Kepada penguasa dan pengawal di dalam air beri tau jalan kapal mreka agar tidak tersesat hingga kmbli ke dermaga....

Walau mereka sudah tak ingin pulang, krn bersukacita di dalam air sana beritahu juga kami lewat mimpi dan pelangi indah....

Tertanda.,
GG...
Kami sanak saudara mu yg menunggu mu dgn tangis di dermaga....

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Viral Puisi Pesan Korban KM Sinar Bangun pada Keluarga yang Menunggu di Darat!

http://medan.tribunnews.com/2018/06/24/viral-puisi-pesan-korban-km-sinar-bangun-pada-keluarga-yang-menunggu-di-darat?page=all.

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved