Pilkada Serentak

3 Orang Meninggal Dunia Sesaat Setelah Mencoblos di TPS

Tiga orang pemilih menghembuskan napas terakhir usai menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS) berbeda.

Editor: Muhammad Ridho
Dok. Polsek Tegal Barat/Tribun Jateng/Mamdukh Adi Priyanto
Taj Kwe Ming (73) warga Jalan Teri Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal meninggal di TPS 36, Rabu (27/6/2018). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tiga orang pemilih menghembuskan napas terakhir usai menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS) berbeda.

Ratusan wilayah mengikuti pesta demokrasi Pilkada 2018.

Masyarakat memilih pasangan calon yang dipercaya bisa memimpin wilayahnya.

Setelah pukul 13.00 WIB, kini hasil dari perhitungan cepat atau cick count tengah dinanti-nanti.

Namun, rupanya tidak dengan tiga pemilih berikut ini.

Mereka menghembuskan napas terakhirnya usai menggunakan hak pilihnya.

Ada yang meninggal dunia di TPS, adapula yang meningga di rumahnya.

Suasana haru dan rasa tak percaya kini merundung pihak keluarga.

1. Diduga serangan jantung.

Daud Leo menghembuskan napas terakhirnya setelah mencoblos di TPS 7, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (27/6/2018).

Warga Laikang, Biringkanaya ini diduga terkena serangan jantung setelah pencoblosan.

"Benar, ada warga yang meninggal dunia, sekitar pukul 12.00," kata Kapolsek Biringkanaya Kompol Nugraha seperti dikutip Tribun Makassar (Tribunnews.com Network).

Baca: Kapolri Copot Jabatan Kombes Ekotrio Gara-gara Aniaya 7 Anggota Pakai Helm Baja

Menurut Kompol Nugraha, Daud Leo merupakan pensiunan PNS.

Daud, kata Kompol Nugraha, meninggal dunia ketika berjalan menuju ke rumah dari TPS.

"Ya diduga serangan jantung, korban ini meninggal dalam perjalanan dari lokasi TPS ke rumahnya. Kini korban sudah ada dirumahnya," jelasnya.

2. Sempat Minta Izin untuk Istirahat

Taj Kwe Ming, wanita berusia 73 tahun ini menghembuskan napas terakhirnya usai mencoblos di TPS 36Jalan Udang, Tegalsari, Tegal Barat, Jawa Tengah pada Rabu (27/6/2018) pukul 07.45 WIB.

Taj Kwe Ming merupakan warga Jalan Teri Nomoer 21, Tegalsari, Tegal Barat, Kota Tegal.

Melansir Tribun Jateng (Tribunnews.com Network) nenek berusia senja ini sempat meminta izin kepada panitia pemungutan suara untuk berisitirahat di kursi usai menggunakan hak pilihnya.

Tak berselang lama, korban kemudian terjatuh dari kursi.

Taj Kwe Ming (73) warga Jalan Teri Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal meninggal di TPS 36, Rabu (27/6/2018).
Taj Kwe Ming (73) warga Jalan Teri Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal meninggal di TPS 36, Rabu (27/6/2018). (Dok. Polsek Tegal Barat/Tribun Jateng/Mamdukh Adi Priyanto)

Kontan saja, panitia dan petugas di TPS langsung menolong dan menghubungi petugas medis.

Setelah diperiksa, nyawanya sudah tiada.

Korban lantas dibawa ke Rumah Sakit Harapan Anda, Kota Tegal.

Dugaan sementara, nenek Taj Kwe Ming meninggal akibat penyakit stroke yang diderita.

3. Tersungkur di bilik suara

Warga Dusung Tamelang Timur, RT 025/026, Desa Margasari, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menghembuskan napas terakhirnya di bilik suara.

Anih (54) meninggal sesaat setelah dirinya mencoblos surat suara di TPS 10 Desa Margasari.

Baca: Digaji Segini Asisten Dewi Perssik Masih Saja Ngutang Hanya Untuk Bersenang-senang
Camat Karawang Timur Eli Laeli Komala bertutur Anih ke TPS diantar oleh anaknya.

Menurut Eli, Anih roboh usai selesai mencoblos sampai bilik suara ikut ambruk.

"Kalau dari keterangan saksi mata, saat itu beliau tengah melakukan pencoblosan. Tetapi belum sempat melipat surat suara dan memasukkan ke kotak surat suara, alamarhumah langsung tersungkur," ujar Eli di rumah duka seperti dikutip dari Kompas.com.
 

Anih (54), warga Dusun Tamelang Timur, RT 025 RW 026, Desa Margasari, Kecamatan Karawang Timur meninggal dunia saat mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS), Rabu (27/6/2018).
Anih (54), warga Dusun Tamelang Timur, RT 025 RW 026, Desa Margasari, Kecamatan Karawang Timur meninggal dunia saat mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS), Rabu (27/6/2018). (KOMPAS.com/Farida Farhan)

Anih kemudian dibawa ke klinik Maka Medika, tak jauh dari TPS.

Di klinik Anih dinyatakan meninggal dunia.

Dari keterangan keluarga, selama ini Anih menderita sakit diabetes.

Hanya saja, ketika ke TPS kondisi Anih dalam keadaan sehat.

"Pas tadi mau mencoblos ke TPS itu dalam keadaan sehat, bisa jalan. TPS juga jaraknya cuma sekitar 100 meter," ujarnya.

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved