Dewan Pesimis Pembangunan Jembatan Siak IV Selesai Tepat Waktu, Ini Alasannya
Abdul Wahid mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan kebanyakan masih berkutat pada kegiatan yang dianggap DPRD belum pekerjaan inti.
Penulis: Alex | Editor: Budi Rahmat
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Alexander
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Ketidakyakinan Komisi IV DPRD Riau terhadap pembangunan jembatan Siak IV tidak tuntas hari ini cukup banyak alasan.
Sejumlah item pekerjaan yang dianggap penting bahkan dinyatakan masih belum terlaksana sampai saat ini.
Salah seorang anggota Komisi IV DPRD Riau, Abdul Wahid mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan kebanyakan masih berkutat pada kegiatan yang dianggap DPRD belum pekerjaan inti.
Baca: Meriahkan HUT Vihara Satya Dharma, Panitia Selenggarakan Turnamen Badminton
Dikatakannya, untuk pengerjaan lifter misalnya, sampai saat ini posisinya baru sampai pada segmen 14.
Sementara ada 17 segmen yang harus diselesaikan.
"Antara segmen jaraknya lima meter. Untuk mengecor satu segmen, butuh waktu 20 hari, itu baru satu pylon, sementara satu segmen tersebut ada dua pylon. Sampai sekarang baru nyambung satu segmen. Artinya, mengecor dua batang berarti butuh waktu satu bulan, butuh berapa waktu sampai segemen 17 nanti. Sementara pekerjaan lain juga banyak yang harus diselesaikan," kata Wahid kepada Tribun, Senin (23/7/2018).
Baca: Tahu Nggak Sih, Gerhana Bulan 28 Juli 2018 Nanti Bisa Berdampak Kuat Pada 3 Zodiak Ini!
Sedangkan untuk pekerjaan abutment atau penyambungan di bawah breast wall nantinya juga akan membutuhkan waktu, belum lagi breast wallnya yang sampai saat ini belum terlaksana.
"Abutment di jembatan belum dimulai, yang dilaksanakan sekarang itu untuk abutment di bagian jalan menejalang jembatan, karena itu juga harus ada abutment antara tanah dan jalan. Belum lagi nanti breast wall di bagian jembatan, juga akan butuh waktu," jelasnya.
Baca: Ibu-ibu Kube Kelurahan Tirta Siak Dapat Sosialiasi dari Dosen Teknik Industri UMRI
Selain itu, kepala pilar juga belum bisa dilaksanakan karena tonggak sampai saat ini belum tersedia. "Belum lagi pemasangan kabel, ada 15 kabel untuk dipasangkan di tonggak, satu kabel butuh 15 hari pengerjaannya, tidak bisa sekaligus dirangkai begitu. Pemasangan kabel itu ditarik perlahan, sehingga perlahan bisa tegang dengan tingkat ketegangan yang pas dan sama," jelasnya.
Ditambahkannya, pihaknya juga tidak bisa enghitung dan mempresentasekan secara pasti, berapa persen kesiapan di setiap pengerjaan. Apalagi masih banyak pekerjaan yang belum terlaksana.
Baca: Terbuka untuk Umum, Festival Sampan Leper Pemkab Inhil, Pendaftaran Sampai 27 Juli 2018
"Kalau dari hitungan mereka secara keseluruhan, 36 realisasi dari rencana 39, kita juga tidak tahu indolikator penghitungan tersebut, karena kalau secara waktu menurut kita sudah mencapai 60 persen lebih harusnya," tuturnya.
Sebelumnya, Komisi IV DPRD Riau yang membidangi masalah pembangunan meminta agar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemprov Riau untuk tegas terhadap kontraktor, khususnya untuk proyek pembangunan jembatan Siak IV dan flyover Simpang IV Pasar Pagi Arengka.
Salah seorang anggota Komisi IV DPRD Riau, Abdul Wahid mengatakan besar kemungkinan 2 proyek pembangunan tersebut tidak akan tuntas terlaksana tahun ini, jika pola pelaksanaan dan pola kerja yang dilakukan kontraktor tetap sama dengan yang ada saat ini.
Baca: Akui Banyak yang Sudah Jenuh, Disdukcapil Riau: Kami Juga Minta Masyarakat untuk Bersabar
“Kita taHu, kadang mereka juga bekerja malam hari. Tapi apakah itu akan menjamin bahwa pembangunan akan selesai dalam tahun ini dengan tetap melaksanakan pola seperti itu? Tidak. Kita lihat progresnya kemaren baru 36, mereka menyebutnya minus 2 persen dari target. Targetnya dari mana hitungannya. Kalau secara waktu harusnya sudah 60 persen lebih,” kata Wahid kepada Tribun.
Demikian juga dengan target lainnya, menurut Wahid seharusnya angkanya lebih tinggi. Namun data sebelumnya yang dijelaskan kepada pihak DPRD menurut Wahid bahkan melebihi dari target yang dibuat pihak dinas yang bersangkutan.
“Bisa saja sesuaka hati mereka buat volumenya, sehingga targetnya lebih rendah, dan seolah-olah progress pembangunannya tercapai, namun nanti ujung-ujungnya tidak tuntas,” ulasnya.
Baca: Inilah Gaya Menonton Film Bioskop Baru yang Unik, Dilakukan Sambil Berendam di Bak Mandi
Menurut Wahid, pihaknya masih ingat keinginan kuat pihak PUPR untuk menganggarkan pembangunan flyover pada tahun sebelumnya. Ketika itu pihak Komisi IV menanyakan kesiapan PUPR, dan mereka sangat siap.
“Saya masih ingat, ketika itu pembangunan flyover sangat optimis mereka lakukan, siap dalam 3 bulan, dengan mencontoh pembangunan flyover yang ada di Bandung. Lah, sekarang mana buktinya. Sudah berbulan-bulan tapi progresnya masih belum kunjung menggembirakan, sementara waktu terus berjalan menuju akhir tahun,” imbuhnya.
Sebelumnya, pihak DPRD Riau mengingatkan Dinas Pekerjaan Umum (PUPR) Pemprov Riau, agar selain fokus kepada flyover tidak mengenyampingkan pekerjaan jembatan Siak IV, yang sampai saat ini dinilai masih cukup jauh progresnya.
Anggota Komisi IV DPRD Riau, Abdul Wahid mengatakan, sebagaimana komitmen Dinas PUPR sebelum akan menganggarkan sejumlah pembangunan tersebut, yang yakin akan bisa menyelesaikan tahun ini, maka itu harus dibuktikan.
Baca: Inilah Gaya Menonton Film Bioskop Baru yang Unik, Dilakukan Sambil Berendam di Bak Mandi
“Oke kalau fokus ke flyover, tapi jembatan Siak IV juga merupakan hal yang tidak bisa ditinggalkan. Sebagaimana komitmen dari awal, PUPR harus serius melaksanakan semua pembangunan yang sudah dirancang,” kata Wahid kepada Tribun.
Namun dari hasil peninjauannya dalam beberapa hari lalu ke jembatan tersebut, menurut Wahid dirinya masih sangat pesimis. Karena di bulan Juli ini harusnya pengerjaannya minimal sudah mencapai 60 persen.
“Keterangan dari PUPR kemaren progress jembatan Siak IV masih 36 persen, seharusnya dengan waktu yang tinggal sudah mencapai 60 persen,” ujarnya.
Dikatakannya, pengerjaan yang dilakukan saat ini dinilai tidak serius oleh pihak kontraktor, bahkan bagian yang vital yakni pylonnya menurut dia sampai saat ini masih belum selesai dilaksanakan, padahal sudah cukup lama diingatkannya.
“Itu yang mereka kerjakan saat ini adalah pekerjaan ecek-ecek. Saya juga bilang itu di depan Kadisnya kemaren saat hearing di Komisi IV. Namun mereka tetap berkeyakinan siap. Bagus kalau memang yakin diiringi usaha, tapi kalau hanya untuk menjawab sesaat pelepas tanya, itu kita pertanggung jawabkan atas nama masyarakat,” ujarnya.
Baca: Akui Banyak yang Sudah Jenuh, Disdukcapil Riau: Kami Juga Minta Masyarakat untuk Bersabar
Menurutnya, pihak PUPR harus setiap hari turun untuk melakukan pengecekan ke lokasi pembangunan tersebut. Agar jangan sampai ada pekerjaan yang dilalaikan. Kalau bisa menurutnya lakukan inovasi untuk percepatan.
“Itu harus dikawal terus, kalau bisa setiap hari pihak PUPR di sana. Ini pekerjaan serius, kalau tidak siap, bakal berapa lama lagi masyarakat harus menunggu, setelah mangkrak sebelumnya,” ujarnya.
Sementara itu, walau pihak Dinas PUPR Provinsi Riau menyatakan realisasi jembatan Siak IV hanya meleset 2 persen dari target, yakni 39,12 menjadi 36,90 persen, namun pihak Komisi IV DPRD Riau menilai belum bisa dihitung seperti itu realisasi saat ini.
Anggota Komisi IV DPRD Riau, Asri Auzar mengatakan, pihaknya mempertanyakan dari mana angka tersebut diperoleh pihak PUPR, sementara kalau dihitung secara teknis, bagian pekerjaan yang inti masih belum terlihat sampai saat ini.
“Itu data bagaimana penghitungannya. Bisa saja itu dibuat menjelang datang hearing ke Komisi IV,” kata Asri Auzar.
Asri meminta, agar seluruh proyek pembangunan di APBD 2018 ini dapat fokus seluruhnya, tanpa ada yang dikesampingkan. Karena sebagaimana keyakinan pihak PUPR sebelumnya, pekerjaan tersebut dapat diselesaikan pada tahun ini.
“Kami bukannya ingin mencari kesalahan pihak dinas, tapi ingin memastikan bagaiomana pekerjaan bisa tuntas sesuai dengan harapan kita bersama. Kalau sempat mangkrak, masyarakat akan sangat kecewa,” ujarnya. (ale)