Demo GoCar Pekanbaru

Sempat Sweeping Rekan Sendiri, Inilah Perkembangan Demo Sopir GoCar di Pemko Pekanbaru

Sopir GoCar yang menggelar aksi di depan kantor Walikota Pekanbaru, juga melakukan sweeping terhadap rekan mereka sendiri.

Penulis: Afrizal | Editor: Afrizal
Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
Para sopir GoCar yang menggelar aksi di depan kantor Walikota Pekanbaru, juga melakukan sweeping terhadap rekan mereka sendiri, Senin (13/8/2018). (Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir) 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Aksi demo yang digelar sopir GoCar di Pemko Pekanbaru, Senin (13/8/2018) pagi membuahkan pertemuan dengan perwakilan Pemko Pekanbaru.

Sopir GoCar yang sudah berkumpul di Jalan Cut Nyak Dien sejak pagi terus menyuarakan keberatan mereka pada penurunan insentif yang dilakukan pihak Gojek Indonesia.

Setelah melalui pertemuan tertutup selama 4 jam, Pemko Pekanbaru akan mengangendakan memanggil pihak perusahaan GoCar.

Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Kendi Harahap mengatakan, pihaknya hanya sebatas menjembatani antara pendemo dari Sopir GoCar dengan pihak perusahaan.

Namun sayang pada pertemuan tersebut pihak perusahaan Gocar tidak hadir.

"Kita sudah panggil pihak perusahaan ke sini tapi tidak ada perwakilan yang hadir," katanya.

Pihaknya akan kembali mengangendakan untuk memanggil pihak perusahaan.

Baca: Demo Sopir GoCar Pekanbaru Soal Aturan Bonus Baru, Begini Respon Pihak GO-JEK

Baca: Demo Sopir GoCar Pekanbaru, Sweeping Rekan Sendiri yang Tetap Angkut Penumpang

Baca: Sempat Aksi Mogok Makan, Don Marzal Kini Ikut Orasi Demo Sopir GoCar Pekanbaru: Masa Kalah Sama Ayah

Baca: LIVE STREAMING: Ratusan Sopir GoCar Gelar Aksi di Kantor Walikota Pekanbaru

"Kami akan hubungi pihak perusahaan untuk melakukan mediasi bersama dengan driver. Sehingga nanti didapatkan solusinya," ujarnya.

Sopir GoCar yang menggelar aksi di depan kantor Walikota Pekanbaru, juga melakukan sweeping terhadap rekan mereka sendiri.

Sweeping Sopir GoCar ini dilakukan pada sopir yang ketahuan dan terindikasi tak ikut aksi dan tetap mengambil orderan penumpang.

Tampak para sopir GoCar yang sedang melaksanakan aksi meneriaki mobil yang terindikasi dikendarai sopir GoCar lain, yang melintas di Jalan Jenderal Sudirman.

Mobil tersebut dipaksa berhenti dan diminta menepi.

Sang sopir GoCar diminta turun untuk sama-sama menggelar aksi.

Ada beberapa mobil yang diberhentikan.

Namun ternyata setelah diperiksa mobil itu tak membawa penumpang.

"Udah-udah, sabar. Ini kawan kita ini. Memang mau ke sini dia," kata salah seorang sopir GoCar menenangkan teman-temannya yang lain agar tak berlaku anarkis terhadap rekannya yang kedapatan melintas tersebut.

Aksi sopir GoCar ini dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan mereka atas nilai insentif yang diturunkan secara drastis oleh pihak GoJek Indonesia.

Yaitu dari Rp 220 ribu ke Rp 90 ribu.

Karena tuntutan mereka tak kunjung direalisasikan pihak Gojek Indonesia, mereka pun meminta bantuan kepada Pemko Pekanbaru.

Untuk dapat mencarikan solusi atas permasalahan mereka itu.

Terkait aksi ini, mereka pun sepakat tak menerima orderan.

"Seluruh sopir GoCar tidak menerima orderan pagi ini. Semua turun dalam aksi ini," kata Adek, seorang sopir GoCar kepada Tribun.

Disebutkan Adek, jumlah driver online yang tidak menerima orderan kurang lebih 1000 orang.

Selain driver GoCar, jumlah ini juga termasuk driver Grab.

"Teman-teman Grab ikut partisipasi, sebagai bentuk solidaritas juga," ucap dia.

Driver GoCar di Pekanbaru tetap meminta kepada pihak perusahaan Gojek agar mengembalikan tarif ke sebelumnya.

Sebab dengan adanya penurunan tarif ini, pihak dirver tidak lagi bisa mencukupi kebutuhan hidupnya.

"Pendapatan kami habis untuk operasional saja. Tidak ada yang bisa dibawa pulang. Apalagi sebagian besar kan kawan-kawan masih kredit mobilnya, tidak cukup lagi untuk membayar kredit. Jadi kami menilai tarif yang sekarang ini sudah tidak manusia lagi," kata Rizki perwakilan pengunjuk rasa yang juga koordinator umum dalam aksi demo ini.

Saat ditanya jika nanti tuntutan mereka tidak diakomodir oleh pihak perusahaan, driver GoCar di Pekanbaru untuk menutup paksa kantor GoCar yang ada di Pekanbaru.

"Kalau tuntutan kami tidak diterima, kami akan tutup paksa kantor GoCar di Pekanbaru," katanya.

Massa menuntut aturan bonus yang dikeluarkan manajemen GO-JEK tetap pada nilai sebelum aturan tersebut dikeluarkan.

Baca: Lagi Viral Video Pemuda Seret Ibunya dan Ceburkan ke Sungai, Diduga Gara-gara Ini

Baca: Jangan Asal Beli Hape Xiaomi, Lihat Dulu Garansi Sebelum Kena 4 Hal Buruk Ini

Baca: Bawa ABG Bermalam di Warung, Sopir Angkot Ini Tinggalkan Korban di Pasar Duri Usai Dicabuli

Menanggapi aksi ribuan mitra driver GO-JEK tersebut, Vice President Corporate Affair GO-JEK, Michael Say mengatakan akan terbuka mendengarkan masukan yang membangun demi kebaikan bersama.

Ia mengatakan saat ini terkait aturan baru itu memang demikian kondisinya, namun hal itu akan terus dilakukan penyesuaian mempertimbangkan berbagai masukan dan kemungkinan kedepannya.

"Kami percaya bahwa kesejahteraan mitra pengemudi dibentuk oleh dua faktor yang tidak terpisahkan yaitu pendapatan yang berkesinambungan dan pengelolaan keuangan yang baik," jelasnya.

Ia mengatakan penyesuaian insentif yang dilakukan untuk mendukung pendapatan yang berkesinambungan para mitra dan juga manajemen perusahaan.

"Dalam hal tersebut GO-JEK harus jeli melihat kondisi pasar dan terus berupaya menjaga daya saing mitra kami," tuturnya.

Ia menjelaskan menyediakan platform bagi driver mencari nafkah hanya separuh dari perjuangan perusahan untuk para mitra.

Saat ini melalui program GO-JEK SWADAYA, driver diuntungkan dengan berbagai program yang mengurangi pengeluaran operasional, memberi akses terhadap asuransi terjangkau dan membantu mencapai impian finansial keluarga mitra. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved