Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Transfer Pemain

Breaking News: Seperempat Abad Bela Juventus, Marchisio Putuskan Hengkang

Gelandang Juventus, Claudio Marchisio, memutuskan untuk tak lagi membela klub asal Italia tersebut mulai musim 2018-2019.

OLIVIER MORIN / AFP
Gelandang Juventus, Claudio Marchisio, merayakan golnya ke gawang Inter Milan dalam lanjutan Serie-A di Stadion Giuseppe Meazza, Sabtu (16/5/2015). 

TRIBUNPEKANBARU.COM -  Gelandang Juventus, Claudio Marchisio, memutuskan untuk tak lagi membela klub asal Italia tersebut mulai musim 2018-2019.

Claudio Marchisio mengumumkan bahwa ia telah mengakhiri kerja sama dengan Juventus pada Jumat (17/8/2018).

"Hari ini menandai berakhirnya karier Marchisio di Juventussetelah klub setuju untuk memutus kontraknya," tulis Juventusdalam situs resmi mereka.

Marchisio termasuk salah satu pemain Juventus yang paling loyal.

Ia merupakan produk akademi asli Juventus yang telah bergabung dengan klub tersebut sejak 1993.

Namun Marchisio baru menjadi pemain reguler Juventus sejak 2008.

Secara keseluruhan, Marchisio telah tampil dalam 420 laga di semua kompetisi dan mencetak 37 gol untuk Juventus.

Meski telah pindah, Marchisio memastikan bahwa Juventus selalu memiliki tempat spesial di hatinya.

"Saya mencintai Juventus dan terlepas dari apapun, tim ini akan selalu menjadi yang pertama saya ingat," tulis Marchisio di akun Twitter miliknya.

Baca: Jadwal Liga Spanyol Barcelona vs Alaves, Real Madrid vs Getafe, Siaran Langsung SCTV

Baca: Head to Head Timnas U-23 Indonesia vs Laos di Grup A Asian Game 2018, Live Streaming SCTV

Baca: Link Live Streaming Sepak Bola Asian Game 2018 Timnas U-23 Indonesia Vs Laos

Petualangan Marchisio bersama Juventus memang tak seumur jagung karena sudah dimulai sejak 25 tahun lalu.

Selama seperempat abad membela klub berjuluk Si Nyonya Tua, sudah banyak hal yang dipersembahkan oleh Marchisio.

Marchisio baru berusia tujuh tahun pada 1993 saat ia memulai petualangan bersama Juventus sebagai pemain muda.

Keluarganya memang pendukung berat Juventus dan pemegang tiket musiman, hal yang membuat Juventusmemang sudah mengalir dalam darah Marchisio muda.

Sering menjadi anak gawang di stadion lawas Juventus, Stadio delle Alpi, ia kemudian fokus mengejar karier di dunia sepak bola bersama tim ini.

Pada usia muda, Marchisio sebenarnya berposisi sebagai penyerang dan trequrtista (penyerang lubang), mengikuti idolanya, Alessandro Del Piero, sebelum kemudian berubah menjadi gelandang yang lebih menjaga kedalaman pada usia 16 tahun karena tubuhnya yang kurus dan kecil.

Ia kemudian menjadi kapten tim primavera saat mereka berhasil menjadi juara Liga Primavera Italia, gelar pertama mereka dalam 12 tahun, serta jadi runner-up dalam kejuaraan Viareggio Tournament, salah satu turnamen muda untuk skala global.

Baca: Spektakuler, Begini Persiapan Pembukaan Asian Games 2018: Panggung Termegah Sepanjang Masa

Baca: Hasil Undian Bulutangkis Asian Game 2018, Tim Putra Indonesia Langsung Lolos Babak Kedua

Baca: Teranyar. . .Update Xiaomi Mi A2, Kini Kamu Bisa Rekam Video 60 FPS

Marchisio lalu masuk tim utama saat Juventus terdegradasi ke Serie B karena skandal Calciopoli pada musim 2006-2007.

Sempat dipinjamkan semusim ke Empoli semusim berikutnya, Marchisio kemudian kembali ke Juventus dengan langsung merebut tempat utama.

Selain juara Serie B, Marchisio tujuh kali membawa Juventusmemenangi Serie A secara beruntun, empat kali juara Coppa Italia, dan tiga kali juara Piala Super Italia.

Ia melakukan 389 kali penampilan berseragam Juventus, yang terbanyak ke-18 dalam sejarah klub dan 37 kali mencetak gol.

Fan Juventus kadang memanggilnya Il Principino alias Si Pangeran Kecil, julukan yang ia dapat dari rekan-rekannya saat muda karena caranya berpakaian.

Baca: VIDEO: Detik-detik Pengibaran Bendera Merah Putih Pada HUT ke 73 RI di Inhil

Baca: VIDEO: Sirene Ambulance Dibunyikan Saat Pembacaan Detik-detik Proklamasi HUT RI ke 73 di Pelalawan

Baca: Siap-siap! Xiaomi Pocophone F1 Rilis Tanggal 22 Agustus, Ini Negara Pertama yang Mencicipi

Julukan itu kemudian menjadi populer di kalangan fan.

Ia juga kerap dijuluki De Rossi dari Turin, karena posisi, gaya, dan sejarah yang mirip dengan Daniele De Rossi di AS Roma.

Lahir, besar, dan berkembang di Juventus, ia kini meninggalkan klub dengan status sebagai salah satu legenda.

Juventus kemudian melepas Marchisio dengan satu kalimat, "Terima kasih untuk semuanya, Claudio! Kami berharap yang terbaik untukmu!".

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved