Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Waspada Jambret

Kisah Endang Korban Jambret di Pekanbaru yang Koma dan Hilang Ingatan Tak Ingat Anak dan Keluarga

Evi Muliani (22), warga Jalan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, tak hanya satu-satunya korban jambret yang mengalami koma.

Editor: harismanto
Istimewa
Korban keganasan jambret, Evi Muliani (22) sedang menjalani perawatan intensif di RS Syafira Pekanbaru. Evi mengalami cidera serius hingga kondisinya koma tak sadarkan diri. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Evi Muliani (22), warga Jalan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, tak hanya satu-satunya korban jambret yang mengalami koma.

Hingga saat ini Evi masih terbaring tak sadarkan diri di RS Syafira Pekanbaru, usai dijambret, Sabtu (18/8/2018) malam.

Sebelumnya, Endang Suryani (34), warga Kelurahan Rantau Panjang Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru, juga mengalami nasib serupa.

Baca: Jambret Mengganas di Pekanbaru, Wanita Ini Dibuatnya Terpental dari Motor Hingga Alami Koma

Baca: Video Aksi Saddum So Cowok Thailand Stuntman Presiden Jokowi di Opening Ceremony Asian Game 2018

Baca: Menpora Imam Nahrawi Langsung Posting Raihan Medali Perdana Indonesia di Asian Games 2018

Kejahatan jambret yang dialaminya di daerah Palas Kecamatan Rumbai menyebabkan pendarahan di otak dan patah kaki dan bahu saat kejadian.

Hingga saat ini dirinya masih merasakan dampak dari kejahatan jambret yang menimpanya setahun lalu.

Karena kejadian yang menimpanya Endang hingga kini masih menderita sakit.

Luka yang dialami tersebut masih berefek sampai saat ini. Adanya pendarahan diotak akibat kejadian tersebut hingga saat ini memberi dampak bagi dirinya berupa rasa pusing yang kerap muncul tiap harinya.

Selain itu karena kejadian ini dirinya kehilangan sejumlah memori ingatannya.

Saat ditemui Tribunpekanbaru.com, dibantu suaminya Udin, 36 tahun, Endang bercerita selama kurun waktu lima bulan dirinya tidak bisa mengingat apapun, termasuk keluarga dan kerabat terdekatnya tidak dapat dikenalinya.

Sambil berusaha mengingat dan dibantu suaminya, Endang bercerita dirinya mengalami peristiwa jambret pada 27 Juli 2018 lalu di Jalan Sri Palas yang tidak jauh dari Kantor Camat Rumbai.

Ia menuturkan berdasarkan cerita pihak berwajib dirinya melewati jalan ini pada saat siang hari dari arah Simpang Bingung Rumbai.

Dirinya melewati jalan tersebut usai dari tempat kuliahnya yang berada di Jalan Ahmad Dahlan Pekanbaru

Saat melintasi jalan tersebut, tanpa sadar dua orang pemuda menarik tas yang disandangnya disebelah bahu kanan, tas tersebut berisi laptop, dompet, berkas kuliah dan uang tunai dari belakang.

Baca: Jefri Nichol Adu Akting dengan Indro Warkop di Video Pendek Gila Lu Jef! Promo Film Gila Lu Ndro

Baca: Kibarkan Bendera Merah Putih di Pedalaman Suku Talang Mamak - Ini 6 Pesan Ustadz Abdul Somad

Baca: Mau Beli Hape Khusus Game Online? Kamu Harus Pelajari 5 Hal Ini Dulu

tribunpekanbaru
instagram.com/tribunpekanbaru

Aksi penjahat tersebut sempat dilawan Endang dengan tetap menarik tasnya.

Akibat aksi menarik tas dari si jambret tersebut ia terjatuh dari atas motor yang dikendarainya dengan kepala bagian belakang menghantam keras ke aspal.

Akibat kejadian tersebut selain pendarahan di otak, dirinya mengalami luka patah pada bagian bahu sebelah kanan dan engsel paha lari.

Kondisi ini membuat rasa pilu anak, suami dan orang tuanya.

Suami korban, Udin bercerita selama kurun waktu setahun belakangan setelah kejadian dirinya bersama dua orang anak kandung hasil pernikahannya tak terurus.

"Selama kurun waktu setahun dirumah tiada yang masak, mengurus anak dan mengurus urusan rumah tangga lainnya karena kondisi istri yang belum bisa melakukan apapun pasca kejadian," katanya.

Udin bercerita karena kejadian tersebut, istrinya yang sebelum kejadian bekerja sebagai guru disebuah sekolah dekat rumah tidak bisa bekerja.

Selain itu kuliah yang dijalani istrinya sempat terkendala akibat kejadian tersebut.

Dari kejadian yang dialami istrinya setahun lalu, hingga saat ini dirinya belum mendengar kabar bahwa pelaku kejahatan ditangkap dan diadili.

Udin mengaku ikhlas atas kejadian yang menimpa istrinya, namun tetap berharap pelaku kejahatan jambret dan begal bisa di berantas pihak berwenang agar tiada korban lagi.

"Biarlah istri saya saja mengalami kejadian nahas ini, jangan sampai orang lain juga mengalaminya," katanya.

Ia berpesan agar masyarakat juga bisa lebih berhati-hati saat berkendara agar terhindar dari kejahatan tersebut.

Salah satu cara dengan menghindari membawa tas yang diselempang dibagian samping badan.

Orang tua korban, Sulaeman mengaku hingga saat ini masih merasa sedih atas kejadian yang menimpa anak kelimanya.

"Saya hanya bisa berharap anak bisa sembuh secepatnya dari sakit yang dideritanya akibat kejadian tersebut," katanya.

Ia berharap pelaku bisa segera ditangkap dan diadili pihak berwajib sesuai kejahatan yang dilakukannya. (iry)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved