Hari Maritim Nasional
Hari Maritim 2018 - Kisah Kapal Selam Indonesia Tak Terdeteksi Armada NATO Lewat Laut Mediterania
Keberadaan kapal selam menjadi salah satu alutsista bagi Indonesia sebagai negara maritim memiliki peran penting.
TRIBUNPEKANBARU.COM- Keberadaan kapal selam menjadi salah satu alutsista bagi Indonesia sebagai negara maritim memiliki peran penting.
Sebagai negara maritim alutsista seperti kapal selam yang memadai dianggap sangat perlu demi mengamankan zona laut republik ini.
Keberadaan kapal selam sebagai senjata strategis juga berguna untuk memberikan 'Deterrence Effect' atau efek penggentar bagi pihak-pihak yang ingin menganggu kedaulatan negara Indonesia yang dikenal sebagai negara maritim.
Berbagai kisah cukup banyak menemani perjalanan kapal selam Indonesia, termasuk Korps Hiu Kencana dari awal berdirinya tahun 1959 hingga sekarang.
Kisah ini terjadi pada tahun 1980.
Saat itu satuan kapal selam Indonesia baru saja memperoleh penyegaran alutsista kapal selam U 209 buatan Jerman.
Sebelumnya satuan kapal selam terlebih dulu menggunakan 12 kapal selam kelas Whiskey buatan Uni Soviet.
Baca: Hari Maritim 2018 - Kapal Kato, Kapal Api yang Setia Temani Sultan Siak Telusuri Daerah Kekuasaan
Baca: VIDEO: Kementerian Kemaritiman Sebut Perairan Riau Rawan Pencurian Ikan
Karena dianggap sudah mulai 'obsolete' alias usang maka perlu dilakukan penambahan kapal selam jenis baru dari Jerman itu.
U 209 pun dipilih karena dianggap paling cocok di kondisi geografis lautan Indonesia serta dari segi budget tentunya.
Kapal selam U 209 tersebut dibuat di Kiel yang saat itu masih merupakan daerah negara Jerman Barat.
Seperti kebiasaan, angkatan laut Indonesia harus membawa alutsista barunya itu pulang kandang tanpa harus diantar oleh kapal kargo.
Maka para awak U 209 itu harus melayarkan kapal selam tersebut dari Kiel menuju dermaga Ujung Surabaya sebagai Naval Base TNI AL.
Pelayaran itu diperkirakan memakan waktu satu bulan.
Rute yang dipilih U 209 milik TNI AL untuk berlayar juga akan melewati laut Mediterania.
Saat melewati laut Mediterania itulah kejadian mendebarkan terjadi.
U 209 TNI AL masih dalam kondisi menyelam saat melewati lautan antar benua tersebut.
Namun tanpa diduga-duga banyak sekali pancaran sonar bawah laut dari kapal permukaan diatas kapal selam U 209.
Pancaran sonar itu jelas untuk mendeteksi keberadaan kapal selam untuk selanjutnya ditorpedo atau dibom oleh kapal permukaan.
Komandan kapal selam U 209 bingung karena kapal selamnya seakan diincar untuk ditenggelamkan, padahal Indonesia saat itu tidak sedang bersitegang maupun berperang dengan negara lain.
Merasa ada yang salah dan tidak beres maka komandan U 209 TNI AL memerintahkan kapal selam naik ke permukaan untuk melihat situasi diatas sana.
Benar saja setelah kapal selam naik ke permukaan maka kagetlah seluruh awak U 209.
Baca: Jadi Juara Grup, Timnas U-23 Indonesia Bertemu Uni Emirat Arab Di Babak 16 Besar Asian Game 2018
Baca: Baru Tiga Hari, Klip Lagu Meraih Bintang untuk Asian Games Milik Via Vallen Jadi Trending
Baca: UPDATE Perolehan Sementara Medali Asian Game 2018, Wushu Sumbang Lagi 1 Medali
Mereka terkepung puluhan kapal perang besar milik Armada Gabungan NATO (North Atlantic Treaty Organization)!
Rupanya para komandan kapal armada gabungan NATO juga terkejut tiba-tiba ditengah-tengah konvoi armada muncul kapal selam asing secara mendadak.
Kedua pihak sama-sama terkejut dan U 209 memberikan kode identifikasi bahwa mereka adalah kapal selam milik angkatan laut Indonesia yang hendak pulang menuju tanah air serta tak ada niatan bermusuhan atas armada gabungan NATO tersebut.
Setelah itu U 209 kembali menyelam dan melanjutkan perjalanan hingga tiba di Surabaya dengan selamat.
Rupanya armada gabungan NATO di laut Mediterania itu sedang melaksanakan latihan peperangan anti kapal selam yang jadwal pelaksanaannya tidak diketahui oleh awak kapal selam kita.
Namun sonar dan segala peralatan canggih milik armada NATO itu sama sekali tidak bisa mendeteksi keberadaan U 209 milik angkatan laut Indonesia yang menyelam dibawah mereka.
Hingga akhirnya armada gabungan NATO baru mengetahui ada kapal selamasing setelah U 209 menyembul ke permukaan laut. (*)
Artikel ini telah telah terbit di Grid. id berjudul Kisah Mendebarkan Kapal Selam Indonesia yang Terkepung Armada Gabungan NATO di Laut Mediterania